BMW Tutup Pabrik Utama di Munich

Senin, 20 Januari 2020 – 13:49 WIB
Ilustrasi jajaran mobil BMW di GIIAS 2018. Foto: Ist

jpnn.com - BMW menutup sementara pabrik utamanya di Munich, Jerman, pada musim panas ini selama enam pekan.

Penutupan itu dimaksudkan untuk instalasi dan memodifikasi lebih dari seribu robot, sebagai persiapan untuk memproduksi mobil listrik BMW i4, pada 2021.

BACA JUGA: Strategi Penjualan BMW Indonesia pada 2019 Berbuah Manis

Tidak hanya i4, pabrik juga diproyeksikan bisa memproduksi seluruh jenis electric vehicle (EV), melalui jalur perakitan khusus.

Di mana, jalur perakitan khusus itu mampu mengakomodasi tidak hanya untuk mobil listrik murni, tetapi juga jenis hybrid dan plug-in hybrid.

BACA JUGA: Sayonara BMW i8

Artinya, satu jalur fleksibel untuk semua jenis mobil listrik. Konsep ini masih jarang dipakukan pabrikan.

"Munich adalah pelopor dalam mengintegrasikan kendaraan listrik ke dalam produksi," Frank Wienstroth, juru bicara perusahaan, mengatakan kepada Automobilwoche.

BACA JUGA: Penjualan BMW Seri 3 GT Disetop

Perusahaan ingin dapat mengukur permintaan konsumen untuk EV dan powertrain lainnya, dan kemudian dengan cepat merespons dengan peningkatan produksi jika dianggap perlu.

BMW i4 didasarkan pada Gran Coupe 4-Series generasi terbaru, yang menggunakan gaya tubuh sedan yang ramping dan sporty.

BMW mengklaim bahwa sedan listrik mampu menjangkau 600 km dari baterai 80 kWh. Mampu berakselerasi dari 0 ke 100 kpj dalam waktu 4 detik.

BMW i4, serta iNext, baru akan tiba pada tahun 2021. EV BMW berikutnya adalah SUV iX3 all-electric, yang tiba pada akhir tahun 2020.

Klaus Froehlich, bos R&D BMW, bulan ini mengatakan bahwa penyebaran EV di pasar dunia akan sangat tergantung pada peraturan emisi.

Jadi, menurut Froehlich, kendaraan listrik akan relatif populer di kota-kota pantai timur besar di Tiongkok, sementara plug-in hybrid akan menjadi solusi yang disukai di Eropa.

Di Amerika Serikat, adopsi EV sebagian besar akan difokuskan di pantai barat. "Sebagian besar AS tidak membutuhkan BEV," kata Froelich. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler