Dari pinjaman Credit Suisse itu, alokasi fasilitas pinjaman Bakrie & Brothers mendapat kucuran sebesar USD 193.969.516,70. Merujuk perjanjian yang disepakati bersama, Bakrie & Brothers mempunya tanggungan kewajiban berbeda dengan Long Haul Holding, perusahaan yang berkedudukan di Nevis, West Indies.
Sayangnya, manajemen tidak mengungkap secara detail penggunaan dana hasil fasilitas pinjaman tersebut. Namun, perusahaan memastikan bahwa fasilitas pinjaman bukan transaksi terafiliasi seperti diatur dalam ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. "Jelas ini di luar transaksi terafiliasi," tegasnya.
Di samping itu, fasilitas pinjaman tersebut juga tidak dikategorikan sebagai transaksi material sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 tentang transaksi materai dan perubahan kegiatan usaha utama. Sebelumnya, perusahaan milik keluarga Bakrie itu harus membayar utang kepada Credit Suisse AG sebesar USD 1,345 miliar.
Utang itu pun bakal jatuh tempo pada Maret ini. Guna melunasi utang tersebut manajemen BNBR menjual sebagian sahamnya di Bumi Plc kepada perusahaan tambang batu bara Indonesia, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN). Borneo akhirnya membeli 23,8 persen saham Bumi Plc melalui BNBR dan Long Haul Holding dengan nilai transaksi sebesar USD 1 miliar.
Sebelumnya, pada 31 Oktober lalu, BORN bersama BNBR dan Long Houl Holding telah menandatangai perjanjian jual beli (sales and purchase agreement) guna menjadi mitra strategis dengan menguasai Bumi Plc. Masuknya BORN ini membuat perusahaan grup Bakrie mendapatkan dana segar untuk pembayaran utang-utangnya. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Onderdil Mobil Esemka Ditahan Bea Cukai
Redaktur : Tim Redaksi