Head of Consumer & Retail BNI Kantor Wilayah Surabaya, Ryanto Wisnuardhy, mengatakan bahwa penambahan ATM tersebut diprioritaskan untuk area blank spot, khususnya di luar Surabaya. "Sedangkan prioritas kedua untuk ATM dengan tingkat usage cukup tinggi. Seperti di Surabaya di Royal Plaza, kita buka galeri khusus. Selain di Surabaya, konsep galeri kita kembangkan di Pamekasan Madura, Malang, Kediri dan Sidoarjo," katanya di sela kegiatan Around The World with BNI e-Banking, Minggu (2/12).
Saat ini tercatat jumlah ATM BNI sebanyak 987 ATM. Hingga akhir tahun nanti akan bertambah mencapai sekitar 1005 ATM. Ryanto mengatakan, penambahan ATM tersebut termasuk menambah jumlah jaringan ATM Bersama yang bekerja sama dengan PT Artajasa sebagai switcher coordinator penyelenggara jaringan layanan ATM Bersama.
"Apalagi berdasar informasi dari PT Artajasa, penggunaan ATM BNI sebagai ATM Bersama tertinggi dibandingkan ATM milik perbankan lain," ungkapnya.
Menurut dia, secara tidak langsung itu dapat mendongkrak jumlah nasabah. Saat ini tercatat jumlah nasabah mencapai 1,850 juta dengan pengelolaan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 15,3 triliun. Diperinci, DPK terbagi untuk tabungan sebesar Rp 10,5 triliun, giro Rp 500 miliar dan deposito Rp 4,3 triliun.
"Angka itu sudah melampaui target kami untuk tahun ini. Mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa menembus Rp 16 triliun," ucapnya.
Sejalan dengan penambahan ATM, BNI juga memperbanyak jumlah cash deposit machine atau mesin setoran tunai. Disebutkan, dari target 352 pada tahun depan, hampir 100 di antaranya merupakan CDM.
"Tujuan kami menambah CDM untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan konsumen di luar jam kerja. Misalnya ketika weekend, transaksi banking terlihat penuh seperti di lokasi CDM kami yang berada di Plasa Marina dan Pasar Atom," tukasnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Pekan Sangat Menentukan
Redaktur : Tim Redaksi