jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tergabung dalam sindikasi 17 bank yang terlibat dalam pembiayaan proyek tol Pemalang–Batang di Jawa Tengah.
Bank milik pemerintah tersebut mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 triliun.
BACA JUGA: Pangkas Pungli, Pelindo Gandeng BNI
Anggota sindikasi, antara lain, Bank Panin, Bank Artha Graha, Bank Jateng, Bank Sumut, Bank Nagari, Bank ICBC, BPD Bali, Bank Sulselbar, Bank DIY, Bank Jambi, Bank Kalteng, dan BNI Syariah.
BNI bertindak selaku mandated lead arranger and bookrunner sekaligus menjalankan seluruh fungsi keagenan pada perjanjian kredit sindikasi tersebut.
BACA JUGA: Tol Pemalang-Batang Masih Gelap saat Malam
Kebutuhan dana untuk membangun tol sepanjang 39,29 kilometer itu mencapai Rp 4,88 triliun.
Namun, sindikasi perbankan hanya mengalokasikan kredit Rp 3,2 triliun.
BACA JUGA: Data Nasabah Dibuka, Begini Reaksi Bank
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyatakan, perjanjian kredit sindikasi tersebut menyiratkan semakin luasnya minat sektor perbankan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor infrastruktur strategis seperti jalan tol.
Dana Rp 1,5 triliun yang dialokasikan BNI adalah yang terbesar dari yang disiapkan bank peserta sindikasi.
Dana tersebut mencakup 46 persen dari total nilai kredit sindikasi.
Sebagai perbandingan, Bank Panin mengalokasikan Rp 220 miliar.
Sedangkan BNI Syariah dan Bank Aceh Syariah masing-masing Rp 200 miliar.
Tol Pemalang–Batang merupakan salah satu bagian penting dari jaringan tol Trans Jawa.
Proyek itu ditargetkan beroperasi secara keseluruhan pada 2018. Groundbreaking jalan tol tersebut dilakukan di gerbang tol Desa Pasekaran, Batang, Jateng, pada 17 Juni 2016.
Menurut Herry, BNI masih menjajaki pembiayaan lain untuk proyek pembangunan tol pada semester kedua 2017.
”Salah satunya adalah proyek tol dari Jasa Marga, Waskita Karya, dan Hutama Karya,” ujarnya. BNI juga mengincar pembiayaan tol milik Jaya Group. (rin/c23/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kaji Bangun Jalan Tol di Batam
Redaktur & Reporter : Ragil