Direktur Konsumer dan Retail BNI, Darmadi Sutanto mengatakan, pihaknya ingin menambah produk untuk nasabah prioritas. Memperkaya layanan untuk nasabah Emarald.
Masing-masing mitra asuransi BNI, kata dia, menawarkan produk yang berbeda seperti asuransi kesehatan dari Sequis, produk AIA Eksekutif Link dari AIA, produk Cigna Dynamic Click dari Cigna, dan Produk Blife Maksima dari BNI Life. "Tergantung pada nasabah, butuh produk yang mana, sesuai dengan kebutuhan," ujar Darmadi.
Khusus dari kerja sama ini BNI menargetkan total premi sekitar Rp 300 miliar. Tak muluk-muluk, kata dia, karena BNI masih baru dalam hal penjualan dan pemasaran bancassurance. Jika segmen ini sukses, BNI akan memperluas pemasaran dan penjualan bancassurance untuk segmen lainnya.
Vice President Wealth Management and Investment BNI, Teddy Atmadja, menuturkan saat ini BNI memiliki 12 ribu nasabah Emerald (simpanan di atas Rp 1 miliar). "Dari 12 ribu nasabah diperkirakan yang bisa masuk untuk bancassurance ini sekitar 750–1.000 nasabah untuk tahun pertama," ujarnya.
Hingga akhir 2011 BNI mengelola dana pihak ketiga dari segmen Emerald sekitar Rp 32 triliun. Pada 2012 BNI menargetkan pertumbuhan 25 persen menjadi sekitar Rp 46 triliun. Hingga kuartal pertama 2012, pertumbuhan dana kelolaan di segmen Emerald sekitar 8-10 persen.
Para pimpinan dari empat asuransi sendiri masih enggan menyebutkan target premi dari pemasaran dan penjualan produk bancassurance masing-masing. Presiden Direktur PT Asuransi Cigna, Christine Setyabudhi, mengungkapkan sesuai dengan segmen nasabah yang disasar mereka lebih mengutamakan quality sales. "Kalau itu sudah terbentuk, angka sudah pasti datang dengan sendirinya," ujar dia.
Menurut Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Sequis Life, Tatang Widjaja, premi bancassurance pada 2011 sekitar 3 persen dari total premi yang mencapai 1,7 triliun. "Kami harapkan kontribusi lebih tinggi," ujarnya.
Presiden Direktur BNI Life, Junaedi Ganie, mengatakan tahun lalu kontribusi premi bancassurance pada 2011 sekitar 42 persen dari total premi yang mencapai Rp 1,1 triliun. "Tahun ini target 51 persen kontribusi dari total premi yang ditargetkan Rp 1,9 triliun," ucapnya.
Total premi bancassurance tercatat tertinggi, di atas kontribusi dari agensi, apply benefit, dan asuransi syariah. Junaedi juga belum bisa menyebut target pasti dari kerja sama dengan induk usahanya tersebut. "Baru bisa memperhitungkan setelah mengenal potensial kliennya berapa. Kami butuh tiga bulan, baru kami bisa menargetkan mampu berapa," ucapnya. (ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu BBM Pengaruhi Inflasi 3 Bulan
Redaktur : Tim Redaksi