jpnn.com - jpnn.com -PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp 11,34 triliun per akhir 2016.
Umlah itu naik sebesar 25,1 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 9,07 triliun.
BACA JUGA: BNI Salurkan KUR Rp 200 Miliar untuk TKI
"Pertumbuhan laba ini lebih tinggi dari rata-rata industri. Di tengah lemahnya pertumbuhan laba perbankan yang per November 2016 lalu mencapai 9,1 persen yoy. Tahun ini kami optimistis naik di atas kinerja tahun 2016," ujar Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto, Kamis (26/1).
Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) sebesar 17,4 persen dari Rp 25,56 triliun di tahun 2015 menjadi Rp 29,99 triliun di akhir tahun 2016.
Sedangkan pendapatan nonbunga naik sebesar 23,1 persen yoy dari Rp 6,98 triliun pada 2015 menjadi Rp 8,59 triliun pada akhir tahun 2016.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp 435,55 triliun pada akhir tahun 2016 atau tumbuh sebesar 17,6 persen.
Komposisi DPK juga membaik di mana porsi dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 64,6 persen, lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 61,1 persen.
Menurut Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo, kenaikan pendapatan ini dikarenakan empat bisnis perseroan yakni korporasi, menengah, konsumen dan UMKM menunjukkan kontribusi yang positif.
Selain itu, adanya pembukaan rekening payroll juga mendorong pendapatan. Pada tahun ini perseroan juga optimistis akan naik melebihi pertumbuhan tahun lalu.
"Bisnis kami yang bergeser ke payroll itu menyebabkan kontribusi ke laba,"ujar Rico. (ers)
Redaktur & Reporter : Ragil