jpnn.com, KENDARI - Pihak BNI (Bank Negara Indonesia) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, bergerak cepat menyikapi pengaduan nasabahnya yang menjadi korban kejahatan modus skimming ATM.
Dana nasabah yang raib akibat dibobol di mesin ATM telah dikembalikan.
BACA JUGA: Sejumlah Nasabah BNI Cabang Kendari jadi Korban Skimming
Kepala BNI Sultra, Muzakkir di Kendari, Minggu (19/1), mengatakan, setelah menerima laporan 13 nasabah pada Sabtu (18), pihaknya langsung memproses cepat dengan berkoordinasi dengan BNI pusat, dan hasilnya dana 13 nasabah tersebut terdebet.
"Sejauh ini kami telah menerima 13 laporan mengenai dana yang terdebet, dan telah dikreditkan kembali ke rekening masing-masing nasabah dalam waktu tiga jam pada Sabtu (18/1)," katanya.
BACA JUGA: 10 Serangan Siber, dari Skimming ATM, Spionase hingga Transaksi Data Fintech
Proses pengembalian dana milik 13 nasabah tersebut berdasarkan hasil koordinasi BNI Kendari dengan pusat, dan hasilnya dinyatakan cocok dengan data nasabah, yang mencapai ratusan juta rupiah.
Disebutkan Muzakkir, dari 13 laporan nasabah yang diterima oleh pihaknya, dua di antaranya merupakan karyawan BNI Cabang Kendari.
BACA JUGA: Polisi Tak Beri Ampun, Anom Langsung Ditembak di Bagian Dada
"Bahkan ada dua karyawan BNI yang juga menjadi korban skimming yang nilainya lebih banyak dari uang nasabah. Total dana belum saya total, yang pasti sesuai yang keluar dan juga sudah kembali semua. Dengan kisaran dari 13 orang itu sekitar ratusan juta rupiah," ungkapnya.
Meski demikian pihaknya tetap membuka layanan pengaduan bagi nasabah yang menjadi korban skimming kartu ATM ataupun saldo berkurang.
"Bagi nasabah yang menjadi korban skimming kartu ATM, saldo berkurang dapat melaporkan ke BNI Mandonga. Hari ini Minggu 19 Januari 2020 tetap kami buka mulai pukul 11.00 siang sampai pukul 17.00 Wita," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo