SURABAYA--Ekspansi jaringan terus dilakukan perbankan. Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Kantor Wilayah Surabaya. Namun, bank pelat merah itu pada tahun ini lebih memperbanyak mesin ATM (anjungan tunai mandiri) daripada kantor.
CEO BNI Wilayah Surabaya Dasuki Amsir mengatakan pada tahun ini mereka hanya membuka 4 outlet yang tersebar di Surabaya, Jember, dan Mojokertor. 2012, total outlet mencapai 161 unit. Sebaliknya, ATM bakal menambah 325 unit. "Tahun lalu, kami telah memiliki 1025 ATM," ujarnya.
Menurut Dasuki, tambahan ATM diharapkan makin mempermudah nasabah untuk bertransaksi tanpa harus ke bank. Meskipun demikian, tambah dia, mempertimbangkan situasi persaingan yang semakin ketat didalam acquiring business saat ini, maka BNI memandang perlu mengambil langkah untuk mengoptimalkan pendekatan dengan membuka outlet di dalam pusat perdagangan. Misalkan, kantor kas WTC yang baru buka akhir bulan lalu.
"Tujuannya mengakuisisi transaksi perdagangan di komplek WTC yang merupakan pusat perdagangan telepon seluler, sehingga berdampak meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) BNI dengan target Rp 50 milyar dalam setahun di outlet tersebut," paparnya.
Pada tahun ini, proyeksi DPK BNI Wilayah Surabaya adalah Rp 28,962 triliun. Jumlah itu naik 26 persen banding realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 23,064 triliun. Kontribusi dana murah atau cassa masih mendominasi yakni, 70 persen. Dimana, tabungan sebesar Rp 11,926 triliun dan giro,Rp 4,327 triliun. Sedangkan, dana mahal atau deposito membukukan Rp 6,81 triliun.
Sebelumnya, BNI juga berambisi mendongkrak nilai transaksi non cash dengan menargetkan penambahan 5 ribu unit mesin EDC (Electronic Data Capturer) pada tahun ini. Saat ini, jumlah mesin EDC yang dimiliki BNI secara nasional berjumlah 42.500 unit. Dari jumlah itu, sekiar 3.700 unit berada di Jatim. Tahun ini, BNI Wilayah Surabaya menambah mesin EDC sampai 5 ribu unit.(dio)
CEO BNI Wilayah Surabaya Dasuki Amsir mengatakan pada tahun ini mereka hanya membuka 4 outlet yang tersebar di Surabaya, Jember, dan Mojokertor. 2012, total outlet mencapai 161 unit. Sebaliknya, ATM bakal menambah 325 unit. "Tahun lalu, kami telah memiliki 1025 ATM," ujarnya.
Menurut Dasuki, tambahan ATM diharapkan makin mempermudah nasabah untuk bertransaksi tanpa harus ke bank. Meskipun demikian, tambah dia, mempertimbangkan situasi persaingan yang semakin ketat didalam acquiring business saat ini, maka BNI memandang perlu mengambil langkah untuk mengoptimalkan pendekatan dengan membuka outlet di dalam pusat perdagangan. Misalkan, kantor kas WTC yang baru buka akhir bulan lalu.
"Tujuannya mengakuisisi transaksi perdagangan di komplek WTC yang merupakan pusat perdagangan telepon seluler, sehingga berdampak meningkatnya dana pihak ketiga (DPK) BNI dengan target Rp 50 milyar dalam setahun di outlet tersebut," paparnya.
Pada tahun ini, proyeksi DPK BNI Wilayah Surabaya adalah Rp 28,962 triliun. Jumlah itu naik 26 persen banding realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 23,064 triliun. Kontribusi dana murah atau cassa masih mendominasi yakni, 70 persen. Dimana, tabungan sebesar Rp 11,926 triliun dan giro,Rp 4,327 triliun. Sedangkan, dana mahal atau deposito membukukan Rp 6,81 triliun.
Sebelumnya, BNI juga berambisi mendongkrak nilai transaksi non cash dengan menargetkan penambahan 5 ribu unit mesin EDC (Electronic Data Capturer) pada tahun ini. Saat ini, jumlah mesin EDC yang dimiliki BNI secara nasional berjumlah 42.500 unit. Dari jumlah itu, sekiar 3.700 unit berada di Jatim. Tahun ini, BNI Wilayah Surabaya menambah mesin EDC sampai 5 ribu unit.(dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Alat Pengamanan Sasar Kelas Middle Low
Redaktur : Tim Redaksi