Bambang menuturkan kalau pada 2011 gadai emas sedikit mendominasi itu bukan sebagai andalan utama. Kondisi yang terjadi itu murni karena antusiasme dan animo masyarakat yang luar biasa tinggi. Karena animo tinggi maka manajemen memanfaatkan situasi tersebut dengan sebaik-baiknya. ”Kami tidak pernah menjadi gadai emas sebagai ujung tombak,” jelasnya.
Meski begitu sebut Bambang, pihaknya tidak mengabaikan fakta akan gadai emas sebagai ladang bisnis. Manajemen terus melakukan monitoring terhadap gejolak yang terjadi di market. Selain itu, perseroan juga terus melakukan kajian dan memelajari peluang gadai emas dari waktu ke waktu.
”Kami lihat dan kumpulkan segala kemungkinan untuk memanfaatkan peluang yang ada,” ucap Bambang. Memang kalau mengacu pada catatan 2011, gadai emas relatif tinggi. Di mana nasabah di bawah Rp 250 juta lebih banyak. Nah, dengan keluarnya kebijakan Bank Indonesia (BI) soal gadai emas maka harus dicari strategi guna membididk nasabah dengan minimum Rp 250 juta. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Toko Sepeda Impor Agresif Tambah Gerai
Redaktur : Tim Redaksi