BNN Ajak Warga Penanam Ganja Alih Profesi

Rabu, 15 Mei 2013 – 04:03 WIB
BANDA ACEH -- Badan Narkotik Nasional (BNN) mengajak seluruh masyarakat yang menanam ganja terutama masyarakat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) untuk beralih profesi. Ajakan ini disertai tindak nyata dengan mengajarkan keterambilan kepada warga.

"Kita harus alihkan jangan tanam ganja. Nilai ekonomis ganja pun sudah jatuh dan merugikan banyak pihak terutama generasi muda," beber Deputi Pemberdayaan Masyarakat Irjen Pol V Sambudiyono, saat ditemui di Banda Aceh, Selasa. (15/5).

Ia mengatakan, pelaku penanaman ganja di hutan lindung NAD di Desa Pulo, Kemukiman Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar adalah masyarakat Lamteuba sendiri. "Yang tanam ganja di Pulo itu orang Lamteuba sendiri, kita sudah tahu. Tapi kita harus rekrut mereka, setiap saat kita ajak. Kita ajari keterampilan seperti instalasi listrik dan bangunan. Kalu pertanian, kita alihkan ke tanaman ekonomis, seperti nilam, jabon dan kunyit," katanya.

Sambudiyono menuturkan, menanam ganja tidak memiliki hasil selain efek negatif. Karena selain merusak masyarakat, petani juga tidak memiliki keuntungan dan dihantui penangkapan. "Ganja tidak pernah ada hasilnya. Yang untung tetap sindikat mafia. Lihat aja di mana ada petani ganja yang sukses?" tanyanya.

Lanjut jenderal bintang dua ini, saat ini sudah ada 60-70 masyarakat di Desa Pulo yang telah beralih menanam tanaman ekonomis dengan ladang sekira 20 hektar yang tersebar di seluruh Desa Pulo. Yang dibagi beberapa kelompol tani, terdiri lima sampai 10 orang perkelompok.

"Untuk tanaman nilam, enam sampai tujuh bulan sudah mendapat penghasilan bersih Rp70 juta per hektar. Sedangkan kunyit tiap Rp40 juta. Perawatan tanaman ini juga murah,  karena tidak ada hama. Dan pasarannya sudah ada,  pembeli langsung datang ke sini," tuturnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan mendampingi masyarakat yang ingin ikut kelompok tani tersebut. "Sekarang sudah disiapkan semua. Untuk sarana dan prasarana kita siapkan. Untuk penyuluh dari petani yang telah kita bina," pungkas Sambudiyono. (ian/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruh Korban Penyekapan Butuh Pendampingan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler