jpnn.com - JAKARTA - Bukan sekali dua kali perempuan Indonesia tertangkap kepolisian maupun Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menjadi kurir maupun pengedar narkoba. Karena itu, Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi mengingatkan semua pihak berupaya membantu mencegah hal tersebut.
"BNN menghimbau masyarakat lebih waspada terhadap upaya sindikat narkotika yang kerap merekrut perempuan Indonesia sebagai bagian dengan cara memberi iming-iming imbalan yang menggiurkan," ujar Slamet melalui keterangan pers yang diterima JPNN, Minggu (9/8).
BACA JUGA: Kesengsem Pria Nigeria, Warga Depok Rela Jadi Kurir Narkoba
Modus yang digunakan para anggota sindikat narkoba internasional beragam untuk merekrut perempuan Indonesia. Mulai dari iming-iming uang dalam jumlah besar, hingga mendekati untuk dijadikan pacar.
"Bahkan ada yang menjanjikan untuk menjadikan sebagai istri," imbuh Slamet.
BACA JUGA: Wanita Cantik Dibunuh: Chintya Ternyata Anak Yatim
Melihat realita tersebut, Slamet mengingatkan kaum wanita Indonesia agar tidak mudah tergoda iming-iming warga negara asing yang mengajak menjadi kurir. Pasalnya, tegas Slamet, seorang pengedar narkoba bisa terancam hukuman mati.
"Angka iming-iming yang tak seberapa jika dibandingkan dengan hukuman yang harus mereka tanggung. Berupa ancaman hukuman mati. Karenanya harus dicegah," tandasnya. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Wanita Cantik Dibunuh: Wajah Banyak Luka Lebam, Dianiaya Sebelum Digorok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Cantik Dibunuh: Suami Chintya Diperiksa Intensif
Redaktur : Tim Redaksi