jpnn.com, BANDA ACEH - Seorang gembong narkoba bernama Burhanuddin tewas ditembak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Rabu (7/11).
Dia merupakan salah satu jaringan Ibrahim alias Hongkong dan tercatat dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pemasok sabu dari Malaysia ke Aceh.
BACA JUGA: Mobil Mantan Ketua PMI Masuk Jurang, 3 Tewas dan 5 Luka-luka
Seperti diketahui, Ibrahim merupakan oknum anggota DPRD Langkat, Sumatera Utara dari partai Nasional Demokrat (NasDem).
Saat diciduk polisi di Pangkalan Susu Agustus lalu, ditemukan barang bukti tiga karung goni sabu dan 30 ribu butir ekstasi berlogo daun berwarna biru dari Malaysia.
BACA JUGA: Terjerat UU ITE, Warga Gayo Mendekam di Penjara
Menurut Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari di Jakarta, Burhanudin adalah pemasok sabu dan ekstasi ke Ibrahim.
"BNN telah melakukan tindakan tegas terhadap tersangka yang termasuk DPO dalam kasus Ibrahim aliad Hongkong dengan TKP Gempong Pintu, Aceh Besar," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari di Jakarta, Kamis (8/11).
BACA JUGA: Jenazah Korban Lion Air JT610 Disambut Isak Tangis Keluarga
Dia menjelaskan, Surat DPO atas nama Burhanuddin yang dikeluarkan oleh BNN No: DPO/05-P2/VIII/2018/BNN, tanggal 24 Agustus 2018.
Penembakan terpaksa dilakukan terhadap Burhanudin setelah berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
"Petugas berusaha melumpuhkan dengan memberikan tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan," ungkap Arman.
Dia memastikan, upaya pertolongan telah dilakukan dengan mengevakuasi ke rumah sakit, namun nyawanya tak terselamatkan.
"Yang bersangkutan dinyatakan meninggal, saat ini masih dalam pengembangan untuk mencari barang bukti," katanya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, Brigjen Pol Faisal Abdul Naser membenarkan penembakan itu. Ia juga memastikan kasus tersebut sudah ditangani BNN.
"Sekarang jasadnya sudah diserahkan ke pihak keluarganya. Sedangkan kasus ini ditangani pihak BNN pusat," sebutnya.
Ia menjelaskan, tindakan tegas dengan menembak para bandar terpaksa dilakukan akibat peredaran narkoba di Aceh sangat mengkhawatirkan.
“Gara-gara pengedar ini, banyak anak-anak jadi korban, makanya kita harus lakukan tindakan tegas, namun tetap sesuai prosedur yang berlaku,” ujarnya.(ibi/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Siswi Dicabuli Kepala Sekolah, Duh Modusnya
Redaktur & Reporter : Budi