jpnn.com, JAKARTA - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Nunukan memulangkan jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), korban tabrakan dua kapal motor cepat (Speedboat) yang mengangkut sejumlah PMI dari Malaysia, di perairan Malaysia, Pulau Sebatik, Malaysia, Jumat (29/6) lalu.
Saat ini, ketiga jenazah atas nama Agustina Jawa Kelen, Viani Nuktin, dan Maria Goreti Barek Beguir, telah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, di Larantuka, Flores Timur.
BACA JUGA: BNP2TKI Siap Pulangkan PMI Korban Laka Laut di Johor
Pemulangan ketiga jenazah difasilitasi oleh BP3TKI Nunukan dan BP3TKI Kupang hingga tiba di kampung halaman.
Jenazah Agustina dan Maria dipulangkan melalui rute penerbangan dari Tarakan transit di Denpasar, Bali, kemudian ke Maumere dan tiba pukul 12.30 WITA, selanjutnya diantar ke desa Riang Kemie, Ile Mandiri, Flores Timur didampingi staf BP3TKI Kupang bersama keluarga korban yang menjemput di Maumere.
BACA JUGA: BNP2TKI Lepas 382 PMI ke Korsel, Gaji Rp 30 Juta per Bulan
Sementara jenazah Viany Mukin pemulangan melalui rute (Tarakan, Surabaya, Kupang, Maumere), tiba di Kupang (3/7/2018) dan diberangkatkan ke Maumere pukul 15:00 WITA difasilitasi BP3TKI Kupang.
Namun, ada pula satu jenazah atas nama Yordimus Waton, anak dari PMI Agustina Jawakelen yang baru ditemukan pada Minggu (1/7) pagi, batal dipulangkan karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan lagi, sehingga disemayamkan di Nunukan.
BACA JUGA: Tatang Razak: Pegang Teguh Budaya Kerja Lima Tertib BNP2TKI
Menurut Kepala Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan BP3TKI Nunukan, Arbain, para PMI yang meninggal tersebut memiliki dokumen sah bekerja di Malaysia.
Namun, paspor milik mereka ditahan majikan sehingga terpaksa pulang ke Indonesia menggunakan jalur ilegal dari Tawau menuju Pulau Sebatik.
Deputi Perlindungan BNP2TKI Dr. Anjar Prihantoro menyampaikan rasa bela sungkawa atas kejadian tersebut.
"PMI dalam berangkat maupun pulang harus secara prosedural dan menggunakan jalur resmi agar tidak ada lagi kejadian seperti ini," katanya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persediaan Darah di PMI Surabaya Masih Terpenuhi
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh