JAKARTA – Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyelesaikan seluruh rangkaian sosialisasi pelayanan TKI berdokumen kepada masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan melalui pentas seni tradisional yang digelar secara bergilir di 13 daerah.
Kegiatan diakhiri dengan menggelar Wayang Golek Grup Pujaran Giri Harja III, pimpinan Dalang Asep Sunandar Sunarya di Lapangan Bola Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7) malam hingga Kamis (4/7) dini hari.
”Seperti yang sudah-sudah, wayang golek ini akan mengangkat cerita kepahlawanan dengan diselingi wejangan kepada penonton agar menjadi TKI berdokumen resmi, juga mendorong perlunya bekal kemampuan ataupun keterampilan calon TKI sebelum berangkat ke luar negeri,” jelas Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu (3/7).
Menurutnya, kegiatan sosialisasi melalui kesenian tradisional sudah sering dilakukan di berbagai daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI di Indonesia. Langkah ini dilakukan karena selain menjadi hiburan rakyat, pentas seni tradisional cukup efektif sebagai media penyampai informasi terkait tata cara menjadi TKI yang legal.
”Kita harus terus membangun penyadaran secara langsung ke basis-basis TKI dalam kaitan pelayanan TKI berdokumen, sehingga para TKI tidak menjadi korban pihak tertentu yang sekadar mencari keuntungan namun menciptakan risiko cukup besar, antara lain menjerumuskan TKI pada tindak perdagangan orang di luar negeri,” jelasnya.
Sebaliknya, kata Jumhur, dengan proses pendokumen resmi di pemerintah daerah yang bekerjasama BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI—unit teknis BNP2TKI di sejumlah wilayah), para TKI dipastikan terhindar dari bentuk pemalsuan dokumen maupun upaya perdagangan orang pada TKI.
”Pelayanan dokumen terhadap TKI juga untuk mewujudkan perlindungan diri sendiri baik sebelum dan setelah mereka bekerja di negara penempatan. Inilah makna perlindungan yang sesungguhnya di antara kewajiban negara yang bersifat utama,” ungkapnya.
Selain di Cililin, sebelumnya dalam dua bulan terakhir BNP2TKI telah menggelar acara yang sama di sejumlah tempat. Di antaranya Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Lapangan Pasar Inpres, Sinjunjung, Sumatera Barat, Lampung Timur, Garut Jawa Barat, dan di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan lain juga digelar di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Pemalang, Jawa Tengah. Sementara untuk Jawa Timur telah digelar di Kabupaten Ponorogo, Tulungagung, Banyuwangi dan Malang.(gir/jpnn)
Kegiatan diakhiri dengan menggelar Wayang Golek Grup Pujaran Giri Harja III, pimpinan Dalang Asep Sunandar Sunarya di Lapangan Bola Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/7) malam hingga Kamis (4/7) dini hari.
”Seperti yang sudah-sudah, wayang golek ini akan mengangkat cerita kepahlawanan dengan diselingi wejangan kepada penonton agar menjadi TKI berdokumen resmi, juga mendorong perlunya bekal kemampuan ataupun keterampilan calon TKI sebelum berangkat ke luar negeri,” jelas Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat di Jakarta, Rabu (3/7).
Menurutnya, kegiatan sosialisasi melalui kesenian tradisional sudah sering dilakukan di berbagai daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI di Indonesia. Langkah ini dilakukan karena selain menjadi hiburan rakyat, pentas seni tradisional cukup efektif sebagai media penyampai informasi terkait tata cara menjadi TKI yang legal.
”Kita harus terus membangun penyadaran secara langsung ke basis-basis TKI dalam kaitan pelayanan TKI berdokumen, sehingga para TKI tidak menjadi korban pihak tertentu yang sekadar mencari keuntungan namun menciptakan risiko cukup besar, antara lain menjerumuskan TKI pada tindak perdagangan orang di luar negeri,” jelasnya.
Sebaliknya, kata Jumhur, dengan proses pendokumen resmi di pemerintah daerah yang bekerjasama BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI—unit teknis BNP2TKI di sejumlah wilayah), para TKI dipastikan terhindar dari bentuk pemalsuan dokumen maupun upaya perdagangan orang pada TKI.
”Pelayanan dokumen terhadap TKI juga untuk mewujudkan perlindungan diri sendiri baik sebelum dan setelah mereka bekerja di negara penempatan. Inilah makna perlindungan yang sesungguhnya di antara kewajiban negara yang bersifat utama,” ungkapnya.
Selain di Cililin, sebelumnya dalam dua bulan terakhir BNP2TKI telah menggelar acara yang sama di sejumlah tempat. Di antaranya Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Banten, Lapangan Pasar Inpres, Sinjunjung, Sumatera Barat, Lampung Timur, Garut Jawa Barat, dan di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Kegiatan lain juga digelar di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Pemalang, Jawa Tengah. Sementara untuk Jawa Timur telah digelar di Kabupaten Ponorogo, Tulungagung, Banyuwangi dan Malang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sembilan Komisioner Baru KPI Terpilih Lewat Voting
Redaktur : Tim Redaksi