BNPB: 110 Rumah Rusak dan 75 KK Terdampak Gempa Garut

Minggu, 28 April 2024 – 17:30 WIB
Tembok bangunan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (28/4/2024). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa).

jpnn.com - JAKARTA - Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menyampaikan bahwa  110 unit rumah rusak, dan 75 kepala keluarga (KK) terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang melanda wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (27/4) malam.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan jumlah bangunan maupun korban jiwa tersebut telah bertambah dari laporan awal yang disampaikan oleh BNPB.

BACA JUGA: 4 Orang Luka-Luka Akibat Gempa Bumi Garut

“Hingga hari ini pukul 14.00 WIB, total rumah yang terdampak mencapai 110 unit dari yang sebelumnya hanya 27 unit,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam rilis yang disiarkan oleh BNPB di Jakarta, Minggu (28/4).

Adapun perincian berdasar tingkat kerusakan, meliputi tiga unit rumah rusak berat (RB), 21 unit rumah rusak sedang (RS), 34 rumah rusak ringan (RR), 11 unit rumah terdampak, dan 41 unit rumah rusak.

BACA JUGA: BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami

Dari jumlah tersebut, kerusakan paling banyak terjadi di Kabupaten Garut, yakni 41 unit rumah, Kabupaten Bandung 24, Kabupaten Sukabumi 17, Kabupaten Tasikmalaya tujuh, dan Tasikmalaya lima.

Gempa bumi tidak hanya merusakkan tempat tinggal atau rumah, tetapi juga fasilitas publik, seperti tempat ibadah, sekolah, perkantoran, dan sarana kesehatan atau rumah sakit.

BACA JUGA: Waspada, Jumlah Gempa di Gunung Ile Meningkat Signifikan

Tidak hanya bangunan, korban jiwa terdampak dari gempa juga mengalami penambahan.

Hingga Minggu siang, BNPB melaporkan korban luka akibat gempa berjumlah delapan orang dan 75 KK terdampak.

Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya hanya berjumlah 27 KK.

Pihaknya meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Kemudian, juga memeriksa dan memastikan kondisi bangunan tempat tinggal masing-masing cukup tahan gempa dan tidak ada terpengaruh kestabilannya.

 Pada kesempatan yang sama, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kabupaten dan kota yang terdampak, yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, dan Kota Banjar, akan terus melakukan pendataan dan kaji cepat untuk menginventarisasi kerusakan serta penyelamatan warga.

Setelah upaya tersebut rampung, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama kabupaten dan kota akan segera melakukan perbaikan fasilitas umum, pembersihan material dampak dari gempa, serta perbaikan rumah warga.

Kendati demikian, BPBD Provinsi Jawa Barat menyebut kondisi saat ini cenderung lebih terkendali pascagempa terjadi.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebelumnya, pada Sabtu (27/4) pukul 23:29 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut dengan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 70 kilometer dan parameter 8,42 LS dan 107,26 BT.

Berdasarkan dari laporan BMKG, jika melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intraslab earthquake). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Gempa Garut   BNPB   rumah rusak   KK   Gempa Bumi  

Terpopuler