BNPB: Kemungkinan Gempa Bandung Dipicu Sesar Belum Terpetakan, Bukan Garsela

Kamis, 19 September 2024 – 11:00 WIB
Bangunan ambruk akibat guncangan gempa magnitudo 5.0 di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan gempa bumi dangkal magnitudo 4,9 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung pada Rabu (18/9/2024) bukan disebabkan karena Sesar Garsela.

Goncangan gempa bumi itu disebabkan pergerakan sesar yang belum terpetakan. Mereka pun masih menunggu asesmen dari BRIN dan PVMBG terkait sesar tersebut.

BACA JUGA: Gempa Bandung Akibat Pergerakan Sesar Garsela, Ini Analisis BMKG

Peta pusat gempa dangkal di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/9/2024) (ANTARA/HO-Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG)

“Hasil diskusi sementara awalnya gempa ini diprediksi terjadi di Sesar Garsela, akan tetapi ketika dilakukan mapping detail dan data gempa susulan, kemungkinan gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers secara daring, Kamis (19/9/2024).

BACA JUGA: IS Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Reza Indragiri Penasaran dengan Bukti

Abdul mengatakan gempa bumi yang terjadi kemarin tidak termasuk diakibatkan pada dua segmen Sesar Garsela, termasuk bukan juga karena Sesar Lembang.

"Ada dua segmen Sesar Garsela, distribusi gempa pertama dan susulan bukan sesar aktif Garsela juga tidak Sesar Lembang," ujarnya.

BACA JUGA: Kabupaten Bandung Diguncang 27 Kali Gempa Susulan Sampai Pagi Ini

Dia mengaku masih menunggu asesmen dari BRIN dan PVMBG yang akan memastikan gempa bumi yang terjadi kemarin disebabkan karena sesar yang mana.

Menurutnya, dalam beberapa bencana gempa terakhir seperti di Cianjur terjadi akibat sesar yang belum terpetakan.

"Untuk melihat kembali mengutamakan dari sisi penelitian untuk mengidentifikasi sesar darat aktif yang belum terpetakan dengan baik," tutur dia.

Lebih lanjut, kata Abdul, potensi gempa susulan masih saja bisa terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada.

Mereka yang rumahnya tidak layak untuk di tempati, lebih baik mengungsi ke pengungsian.

"Masyarakat merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat layak untuk ditempati sementara masih ada gempa susulan sementara waktu tinggal di tempat pengungsian," jelasnya.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya sekitar pukul 09.41 WIB, Rabu (18/9/2024).

Titik gempa berada di darat 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.

Dia juga sempat menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan lindu dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun atau oblique normal.

Ribuan rumah mengalami kerusakan mulai dari rusak ringan, sedang hingga berat. Puluhan warga mengalami luka ringan dan sebagian luka berat. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler