BNSP Sertifikasi Kompetensi SDM Perhotelan di Surabaya

Sabtu, 24 April 2021 – 13:31 WIB
Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Miftakul Azis membuka Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) perhotelan di Hotel Westin Surabaya, Jumat (23/4).

PSKK melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Rajawali Hospitality Nusantara di Surabaya itu berlangsung selama empat hari yang diikuti oleh tenaga pariwisata dari sejumlah hotel, yaitu Sheraton Fourpoint, The Westin, Java Paragon, Singgasana, serta Ismaya Hotel.

BACA JUGA: BNSP Dorong LSP Kembangkan Sumber Daya Sertifikasi

Menurut Azis, Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 memberi pukulan ke sektor perekonomian.

Pariwisata dan perhotelan jadi salah satu industri yang cedera imbas pembatasan sosial dalam rangka memutus rantai penyebaran wabah virus corona.

BACA JUGA: Bisnis Perhotelan Goyah Digoncang Virus Corona

Kini pemerintah terus menggenjot geliat pariwisata sebagai langkah mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Sehingga perlu didukung oleh SDM yang kompeten dan tersertifikasi sehingga memiliki produktivitas dan daya saing, dalam rangka tersebut BNSP hadir dengan program sertifikasi kompetensi yang salah satu fokusnya adalah sektor pariwisata,” kata Azis.

BACA JUGA: Desa Wadas Purworejo Mencekam, Warga Bentrok dengan Polisi, Batu Beterbangan

Manajer Sertifikasi LSP Rajawali Hospitality Nusantara, Asep Hariyanto mengatakan, pihaknya melibatkan sejumlah asesor yang sarat dengan pengalaman di bidang perhotelan maupun restoran.

Mereka secara langsung diminta untuk melakukan sertifikasi kompetensi kepada seluruh peserta uji kompetensi.

“Pelaksanaan sertifikasi kompetensi dilakukan oleh para asesor kompetensi yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang hotel dan restoran,” kata Asep.

Director of Human Resources The Westin Surabaya, Uci Suciati menyambut baik PSKK tersebut.

Menurut Uci, sertifikasi kompetensi sangat bermanfaat dan penting bagi perusahaan perhotelan yang berada di wilayah Surabaya.

Menurut Uci, pengakuan keahlian tenaga kerja perhotelan saat ini sangat dibutuhkan.

Terlebih pemerintah tengah menggenjot pariwisata pascapandemi, sehingga memerlukan SDM kompeten dan berdaya saing untuk menarik pelanggan hotel.

“Kami yakin bahwa dengan mengantongi sertifikasi kompetensi artinya karyawan telah melalui berbagai ujian baik itu secara teori maupun praktik dan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, bisa menarik minat customer untuk kembali merasakan pelayanan di hotel dan restaurant dengan nyaman dan aman,” kata Uci.

Ke depannya, Uci berharap bekal sertifikasi kompetensi tersebut akan menjadi benefit tersendiri bagi karyawan ketika akan mengembangkan atau memperluas kariernya. 

“Dan bagi perusahaan juga menjadi lebih percaya diri ketika telah menerima karyawan tersebut untuk bekerja di perusahaan. Harapannya adalah program uji kompetensi ini dapat berlanjut dan secara berkala dilakukan di perusahaan hospitality,” kata Uci. (*/adk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler