jpnn.com, REJANG LEBONG - Pelaku pengeroyokan terhadap dua prajurit TNI yang bertugas di Yonif 144/Jaya Yudha, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada Kamis (31/12) malam pukul 23.30 Wib, sudah ditangkap.
Aksi pengeroyokan yang dilakukan sejumlah pemuda yang terjadi di Lapangan Setia Negara Curup itu menyebabkan Prada Yopan Setiandi (21) meninggal dunia akibat luka tusuk.
BACA JUGA: Prada Yopan Tewas, Pratu Agus Terluka Parah, Apa Motifnya?
Sedangkan Pratu Agus Salim mengalami luka tusuk serius dan kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Kepala Kepolisian Resor Rejang Lebong, Polda Bengkulu, AKBP Puji Prayitno menyebutkan sudah 10 pelaku pengeroyokan yang ditangkap.
"Sudah ada 10 orang yang ditangkap, delapan orang di antaranya ditetapkan menjadi tersangka dan dua orang lainnya, yakni D dan JY berstatus sebagai saksi karena saat kejadian keduanya sedang keluar membeli rokok," kata AKBP Puji Prayitno dalam keterangannya di Rejang Lebong, Sabtu (2/1).
AKBP Puji menjelaskan para tersangka pengeroyokan ditangkap petugas Polres Rejang Lebong dan Kodim 0409/Rejang Lebong pada Jumat dini hari dan Jumat malam (1/1).
BACA JUGA: Semua Guru Berstatus PPPK, Seriuskah Pemerintah Mengurus Pendidikan? Alamak
"Untuk keamanan dan kondusifitas para pelaku saat ini ditahan di rumah tahanan Polda Bengkulu untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," urainya.
Adapun 8 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka ini, kata Puji, lima orang ditangkap terlebih dahulu, yakni RE, BO, RO, AK, dan DA sebagai saksi.
Kemudian pada Jumat malam 5 orang lagi yakni RA, RE, KP, JE dan JY sebagai saksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui para pelaku memiliki peran masing-masing.
Tersangka BO yang melakukan penusukan almarhum Prada Yopan Setiadi, kemudian tersangka RA yang melakukan penusukan korban Pratu Agus Salim.
Sedangkan 6 orang tersangka lainnya berperan sebagai pelaku pemukulan maupun menendang, baik terhadap korban Prada Yopan Setiadi maupun Pratu Agus Salim.
Dia mengatakan, kejadian pengeroyokan diduga akibat kesalahapahaman.
Puji mengimbau para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya yang akan beranjak dewasa.
"Hasil analisa kami pelaku yang telah dewasa ini ada indikasi keinginan kuat untuk menunjukkan esistensinya dengan merekrut anak-anak yang mau menginjak dewasa membuat geng-geng yang mengarah kepada tindakan-tindakan yang kurang baik dan cenderung negatif," kata AKBP Puji Prayitno. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo