Bobby Nasution dan Kementerian PUPR Atasi Penanganan Banjir Rob dan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 11 November 2022 – 17:57 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuahkan hasil. FOTO: dok Pemkot Medan

jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuahkan hasil.

Pasalnya, Bobby sukses menangani banjir rob di kawasan Medan Belawan, Sumatra Utara.

BACA JUGA: Berpuluh Tahun Ditutup, Bobby Nasution Buka Akses dan Beton Jalan Aman Medan Helvetia

Pembangunan tanggul rob yang dimulai itu nantinya tidak hanya mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

"Kami juga mengatasi masalah kemiskinan ekstrem maupun kesehatan di Kecamatan Medan Belawan," kata Bobby.

BACA JUGA: Pemko Medan Raih Opini WTP, Bobby Nasution Terima Penghargaan dari Sri Mulyani

Pada Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Rob Belawan Tahun Anggaran 2022, Bobby Nasution menegaskan dukungan total Pemko Medan pada pembangunan prasarana pengendalian banjir rob di Belawan yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWS) Sumatera II. 

Dia berharap agar tahapan pembangunan tanggul rob ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai perencanaan.  

BACA JUGA: Meriahkan Gemes 2022, Bobby Nasution Datangkan 4 Negara Tetangga dan 10 Provinsi

“Kami harus melaksanakan percepatan pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi lebih intens dengan pihak-pihak terkait,” ungkapnya.

Sebelummya, dalam rapat tersebut Kepala BWS Sumatera II Muhammad Firman mengungkapkan, progress pembangunan tanggul rob di Zona A yang berlokasi di Kelurahan Belawan I telah mencapai 25%.

Dia menargetkan, pembangunan tanggul rob di Zona A akan selesai pada Desember 2022. 

Setelah tanggul rob di Zona A selesai, kata Firman, dilanjutkan dengan pembangunan tanggul di Zona B, C dan D serta pembangunan rumah pompa.

Dia mengungkapkan yang menjadi kendala masalah jaringan utilitas baik kabel maupun pipa serta persoalan lahan. 

Oleh karena itu, Firman berharap pihak terkait dengan jaringan utilitas dalam secepatnya melakukan penanganan sehingga pembangunan tanggul rob berjalan dengan lancar dan dapat selesai tepat waktu.

Begitu juga dengan PT Pelindo sebagai pemilik lahan yang terkena pembangunan tanggul rob diharapkan segera menyelesaikan.

Menanggapi ini, Bobby Nasution pun meminta agar semua pihak mendukung percepatann pembangun tanggul rob di Zona A ini agar selesai sesuai target.

“Jika pembangunan tanggul rob di Zona A selesai, tentunya ini dapat menjadi motivasi sekaligus sosialisasi bagi warga yang bermukim di Zona B, C dan D guna mendukung pembangunan tanggul rob yang dilakukan,” ungkapnya.

Kepala Regional I PT Pelindo Yarham Harid didampingi Direktur Teknik Subholding PT Pelindo Multi Terminal Prakosa Hadi Takariyanto menyatakan pihaknya siap mendukung kegiatan tersebut, termasuk menyelesaikan masalah lahan. 

Dukungan juga disampaikan Asintel Danlanmtamal I Belawan Kol L Dafris yang hadir dalam rapat koordinasi bersama Danyon Marhanlan I Belawan Letkol Mar Indra Fauzi Umar, Manager Maintenance PT Telkom Medan Sumedi Abdillah, serta Kepala Kantor PDAM Tirtanadi Cabang Belawan Muhammad Idham Nasution.

Dua hari setelah rapat koordinasi ini, Bobby Nasution menerima kunjungan Kepala BPIW Kementerian PUPR RI Rachman Arief Dienaputra di rumah dinasnya.

Dalam pertemuan itu, Rachman Arief Dienaputra memaparkan, penanganan terintegrasi kawasan Belawan terbagi dalam 4 zona yakni Zona A (Kelurahan Belawan I) fokus kepada perlindungan fasilitas strategis melalui program tanggul 378 m dan parapet 598 m, 2 pintu pompa dan 1 polder serta collector drain 920 m.

Di Zona B (Kelurahan Belawan I dan Belawan II), jelas Rachman, luapan banjir rob dari arah Sungai Belawan ke arah Kelurahan Belawan I (seluas 24,5 ha) direncanakan akan ditahan dengan pembangunan tanggul sheet pile sepanjang 320 m. 

Lalu, peninggian jalan sebagai tanggul 1.551 m, collector drain 1.600 m dan 7 pintu pompa. 

Selain itu, untuk luapan banjir rob yang datang dari anak Sungai Deli ke arah Kelurahan Belawan II (70 ha) dikendalikan dengan pintu pompa.

Sementara itu, Zona C (Kelurahan Belawan Bahari), lanjut Rachman, luapan banjir rob akan ditahan dengan pembangunan parapet + collector drain sepanjang 1.573 m, parapet 225 m, 3 pintu pompa.

"Area perumahan di Kelurahan Belawan Bahari Blok BB 1 dan 2 ini merupakan area paling parah masuk dan merupakan lokasi prioritas PKE sehingga perlu diprioritaskan untuk ditangani," terangnya. 

Pada Zona D (Kelurahan Bagan Deli), tambah Rachman, penanganan banjir rob tidak diperlukan mengingat banjir pada kawasan ini akan tereduksi pada saat Bendungan Lau Simeme selesai dibangun (2024) dan floodway Sungai Deli dan Sungai Percut difungsikan. 

Selain itu, beberapa rumah tidak layak huni dan infrastruktur permukiman di Kelurahan Bagan Deli, terutama Lingkungan 1, 2, 13 perlu ditingkatkan kualitasnya.

Menantau Presiden Jokowi itu menyampaikan, sebelum pembangunan tanggul di Zona C diambil alih Kementerian PUPR, Pemko Medan sudah menganggarkan dan mendesain rumah panggung seperti di Tanjung Pinang untuk kawasan tersebut.

"Kami berharap agar desain ini dapat digunakan untuk kawasan di Zona A yang hanya terdapat 17 rumah. Di samping itu kami juga telah melakukan sosialisasi terlebih dahulu," ungkapnya. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bobby Nasution dan Teten Masduki Resmikan Pos Bloc Medan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler