Data yang diperoleh Cenderawasih Pos (JPNN Group)dari sumber terpercaya menyebutkan bahwa sekelompok OTK yang beraksi di Mapolsek Apalapsili itu berjumlah sekitar 5 orang. "Senpi tersebut diambil dari dalam lemari senjata yang ada di Mapolsek," kata sumber yang enggan dikorankan namanya itu.
Dikatakannya, sebelum kejadian, kantor Polsek itu dijaga oleh 2 orang polisi. Seorang polisi berinisial Bripda MH sejak pagi hari keluar dari Polsek untuk membeli bahan makanan. Sedangkan seorang anggota lagi berinisial Bripda JP kemudian pergi begitu saja.
"Jadi sebelum kejadian, Bripda JP meninggalkan Polsek, sehingga kelima OTK itu masuk begitu saja dan membongkar lemari senjata dengan leluasa, hingga berhasil membawa kabur 5 senpi dan amunisinya itu," katanya seperti diberitakan Cenderawasi Pos, Jumat (16/11).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya, SIK ketika dikonfirmasi mengungkapkan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Jayawijaya, sebab Kabupaten Yalimo masih berada di bawah komando Polres Jayawijaya.
"Saya sudah koordinasi dengan Kapolresnya, namun karena jarak tempuh ke TKP dari Jayawijaya harus dengan penerbangan (pesawat) dan jaringan selulernya harus menggunakan satelit, jadi sampai saat ini belum bisa diketahui kepastiannnya," ungkapnya.
I Gede yang merupakan mantan Kapolres Jayawijaya itu mengatakan, Polres Jayawijaya hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan Mapolsek Apalapsili untuk mencari kepastian senpi yang dibobol OTK. "Kalau informasinya sudah valid pasti saya beri tau," tuturnya.
Sementara itu Kapolres Jayawijaya AKBP FS Napitupulu mengatakan bahwa bahwa hingga saat ini belum bisa menjangkau ke Mapolsek Apalapsili. "Saya masih koordinasi ke TKP, namun masih susah, karena jaringannya susah dijangkau," tukasnya saat dihubungi. (ro/fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasi di Poso Terus Berlanjut
Redaktur : Tim Redaksi