BATAM - Kawanan maling menyatroni gudang sekaligus kantor PT Sri Indah Group di Kompleks Pertokoan Tanah Mas, Sei Panas, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (30/6) pukul 20.30. Uang tunai senilai Rp 607 juta yang disimpan di tiga brankas raib dalam peristiwa tersebut.
Diduga, aksi kawanan maling bersebo (berpenutup muka) itu melibatkan orang dalam. Sebab, pelaku terkesan tahu persis tempat penyimpanan uang di tempat tersebut. ""Pelakunya terakam CCTV. Tapi, mereka tidak bisa dikenali karena bersebo,"" kata Kapolsek Batam Kota Kompol Suherman Zein kemarin (1/7).
Menurut Suherman, pelaku masuk gudang lewat pintu belakang yang tidak terkunci. Di dalam gudang, penjahat tersebut menggunakan tangga untuk naik ke lantai dua. ""Mereka lalu membuka jendela dan masuk ke kantor,"" ujarnya.
Pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang itu masuk ke ruang pimpinan perusahaan dengan merusak dinding yang terbuat dari asbes. Mereka terkesan tahu persis tempat menyimpan uang yang terletak di ruang pimpinan. Sebab, ruangan lain tidak ada yang dirusak. ""Dinding yang dijebol persis di samping gagang pintu,"" ungkap Suherman.
Setelah berhasil masuk ke ruang pimpinan, maling tersebut dengan leluasa merusak tiga brankas dengan cutting torch (semacam las). ""Begitu logam brankas memuai, pelaku merusaknya dengan linggis,"" tambah Suherman.
Pembobolan gudang dan kantor itu baru diketahui saat seorang karyawan perusahaan tiba di kantor Senin pukul 08.00. Dia langsung melapor ke Mapolsekta Batam Kota.
Aparat Buser Polsekta Batam Kota dan petugas identifikasi Polresta Barelang langsung datang ke lokasi kejadian. ""Kami menemukan linggis dan lidah api (cutting torch, red),"" papar Kapolsek. (hgt/jpnn)
Diduga, aksi kawanan maling bersebo (berpenutup muka) itu melibatkan orang dalam. Sebab, pelaku terkesan tahu persis tempat penyimpanan uang di tempat tersebut. ""Pelakunya terakam CCTV. Tapi, mereka tidak bisa dikenali karena bersebo,"" kata Kapolsek Batam Kota Kompol Suherman Zein kemarin (1/7).
Menurut Suherman, pelaku masuk gudang lewat pintu belakang yang tidak terkunci. Di dalam gudang, penjahat tersebut menggunakan tangga untuk naik ke lantai dua. ""Mereka lalu membuka jendela dan masuk ke kantor,"" ujarnya.
Pelaku yang diperkirakan lebih dari dua orang itu masuk ke ruang pimpinan perusahaan dengan merusak dinding yang terbuat dari asbes. Mereka terkesan tahu persis tempat menyimpan uang yang terletak di ruang pimpinan. Sebab, ruangan lain tidak ada yang dirusak. ""Dinding yang dijebol persis di samping gagang pintu,"" ungkap Suherman.
Setelah berhasil masuk ke ruang pimpinan, maling tersebut dengan leluasa merusak tiga brankas dengan cutting torch (semacam las). ""Begitu logam brankas memuai, pelaku merusaknya dengan linggis,"" tambah Suherman.
Pembobolan gudang dan kantor itu baru diketahui saat seorang karyawan perusahaan tiba di kantor Senin pukul 08.00. Dia langsung melapor ke Mapolsekta Batam Kota.
Aparat Buser Polsekta Batam Kota dan petugas identifikasi Polresta Barelang langsung datang ke lokasi kejadian. ""Kami menemukan linggis dan lidah api (cutting torch, red),"" papar Kapolsek. (hgt/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandar 10 Ribu Ekstasi Malaysia Dibekuk
Redaktur : Tim Redaksi