Bobotoh Dilarang Sweeping Plat B

Minggu, 23 Juni 2013 – 12:18 WIB
Para suporter Persija Jakarata melakukan sorak-sorak di depan pintu merah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (22/6). Pertandingan Persija melawan Persib Bandung dibatalkan karena bus yang ditumpanggi pemain Persib dilempari batu oleh oknum suporter Persija. Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA -- Persib Bandung sangat menyesalkan penyerangan terhadap bus mereka saat akan melakoni laga melawan tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta.

Kejadian yang berlangsung di Jalan Gatot Subroto Jakarta (sekitar Hotel Kartika Chandra), Sabtu (22/6) sekitar pukul 13.45 WIB, membuat Persib batal ke stadion.

Meski Persib batal ke stadion, Panitia Pelaksana dan Pengawas Pertandingan dari Liga Indonesia masih menggelar kick off.

Hingga Minggu (23/6) belum jelas bagaimana status pertandingan PERSIB vs Persija pada putaran ke-2 ISL 2013.

Ini 8 pernyataan sikap Persib terkait penyerangan bus di Jakarta yang dilontarkan Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Glen Sugita:

1. Persib mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh ofisial dan anggota tim.
2. Persib menyatakan penyesalan atas penyerangan oleh kelompok liar dan meminta jajaran Polda Metro Jaya mengusut dan menindak para pelaku sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
3. Persib protes keras dan mempertanyakan minimnya pengamanan yang tersedia, padahal pengalaman menunjukkan pertandingan PERSIB vs Persija selalu membutuhkan pengamanan maksimal.
4. Persib mempertanyakan pelecehan nilai Fair Play oleh mereka yang menebarkan teror dan rasa takut dalam sepakbola Indonesia, sehingga mengesankan ingin meraih kemenangan dengan segala cara.
5. Persib meminta agar PT Liga Indonesia menggelar ulang pertandingan PERSIB vs Persija putaran ke-2 ISL musim 2013 di kota yang netral dengan jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh pihak, baik penyelenggara, tim peserta, penonton di stadion dan masyarakat sekitar tempat pertandingan.
6. Meminta Bobotoh jangan melakukan sweeping terhadap mobil nomor polisi B karena mereka adalah tamu di Kota Bandung yang harus dihormati.
7. Pelaku penyerangan adalah pengecut yang tidak mungkin berani datang ke Bandung. Dengan demikian, Bobotoh harus tunjukan sifat ksatria dan beradab.
8. Meminta maaf kepada warga yang telah mengalami kerusakan kendaraan bermotor akibat tindakan beberapa oknum yang mengaku Bobotoh tapi tidak bertanggung jawab. (abu/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Gagal Lolos ke FIBA Asia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler