jpnn.com, BOGOR - Dini Novianti, 11, bocah warga Sindang Barang Pilar I, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, diketahui tengah mengalami penyakit langka yakni flu usus dan tulang. Badannya semakin kurus dan terlihat tinggal tulang yang terbungkus kulit di badannya.
Jangankan untuk berjalan, untuk berdiri pun dia tak sanggup dan hanya bisa tertidur di atas lantai yang beralaskan tikar. Saekodin, orang tua Dini, hanya bisa pasrah melihat anaknya yang sedang sakit. Dia mengaku tak sanggup jika anaknya itu harus terus dirawat di rumah sakit.
BACA JUGA: Bima Arya Pengin Bogor Nyaman Bagi Semua Umat Beragama
Tak sanggupnya itu bukan masalah penolakan dari pihak rumah sakit, melainkan biaya hidup sehari-hari yang harus dikeluarkan. Belum lagi, istrinya yang kini tengah hamil tua memasuki usai kehamilannya delapan bulan.
“Kami sebagai orang tua menginginkan anaknya cepat sembuh, tapi apa daya kami jika Dini terus dirawat, sedangkan kondisi ekonomi pas-pasan. Belum lagi istri sedang hamil tua, saya khawatir kondisi kehamilannya terganggu,” kata Saekodin saat ditemui di rumahnya.
BACA JUGA: Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Untuk Umum
Saekodin menuturkan, bahwa di Bogor itu hanya merantau sehingga jauh dari sanak saudara. Jadi, ketika anaknya dirawat otomatis dia dan istrinya lah yang menjaga. Sedangkan dirinya harus bekerja untuk menutupi biaya hidup. Dengan alasan itulah, dia memutuskan untuk meminta anak yang menderita flu usus dan tulang itu dirawat di rumah dengan kondisi seadanya.
“Dini di rawat selama dua minggu dan selama itu saya harus bolak balik, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saya tidak punya, makanya saya minta untuk dirawat di rumah saja, karena kalau dirumah saya bisa sambil bekerja,” jelas Saekodin.
BACA JUGA: Sidik Jari di Gelas Diduga Milik Pembunuh Siswi SMK Bogor
Pria yang sehari-hari tukang stiker (gambar tempel) itu menceritakan, bahwa penyakit anaknya itu berawal dari luka dibagian kakinya dan lama kelamaan kakinya membengkak, kemudian menjalar ke perutnya yang ikut membengkak.
“Awalnya saya hanya mengira cuma kecapean, tapi semakin ke sini semakin parah. Kaki dan perutnya membengkak, saya pun langsung membawa Dini ke Puskesmas terdekat dan ternyata tidak ada perubahan. Anak saya dirujuk ke Rumah Sakit Medika, di sana ditangani oleh dokter bedah kemudian dialihkan ke bagian ortopedi. Setelah itu dirujuk kembali ke RSUD Kota Bogor dan di sana anak saya dioperasi karena terkena flu usus dan tulang,” bebernya.
Sebelum dioperasi, anaknya itu selalu mengeluhkan rasa sakit di perut dan kakinya. Tapi setelah dioperasi, yang dikeluhkan anaknya itu tinggal sakit di perutnya karena habis dioperasi.
Ia mengatakan, bahwa penyakit yang dialami anaknya itu sudah sekitar 6 bulan lalu, atau tepatnya ketika anaknya duduk di kelas VI di SDN Sindang Barang.
Namun, parahnya baru beberapa minggu kebelakang. “Kalau dari pihak sekolah sudah beberapa kali menjenguk dan sudah perhatian kepada anak kami,” pungkasnya. (adi/ps)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Perangkat Desa Naik, APBD Siap Enggak? Bisa Rp 120 M lo
Redaktur & Reporter : Soetomo