Informasi dihimpun Radar (Grup JPNN) menyebutkan, Susilawati mengetahui kejadian pencabulan pada Minggu (23/9), sekitar pukul 08.00. Saat itu, buah hatinya nampak kesakitan ketika buang air kecil. Susilawati penasaran, dan terus mendesak anaknya bercerita. FA mengatakan pada Kamis (20/9) pukul 13.00, FA menunggu teman untuk bermain bola di halaman Puskesmas Cangkring. Saat menunggu itu, FA ingin buang air kecil. Tiba-tiba MAS yang tengah berada di TKP langsung menghampiri. Tanpa basa-basi, MAS memegang kemaluan FA.
Tetangga korban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, setelah mengaku sakit kepada orang tuanya FA langsung diperiksa ke dr Halim. Hasil pemeriksaan, ada luka di seputar kemaluan korban. Ditanya mengetahui sudah berapa kali pelaku melakukan pencabulan itu, dia menyebutkan satu kali. “Katanya baru satu kali,” tutur wanita yang mengenakan kaus putih, ketika dimintai keterangan di SPKT Mapolres Cirebon Kota, Rabu (26/9).
Dia mengungkapkan mengenal pelaku karena lokasi rumah pelaku dan korban hanya berbeda RT. Bahkan nampaknya dia mengenal betul siapa sosok pelaku. “Pelaku itu sering nongkrong di warung. Dia kalau enggak salah siswa yang dikeluarkan dari SMP beberapa waktu lalu,” bebernya.
Menurutnya, korban pencabulan itu bukan hanya FA, tapi ada empat siswa SD lainnya. “Ada yang kelas 1, ada juga yang kelas 3 SD. Empat korban berasal dari SD yang sama, satu korban berbeda. FA termasuk korban paling parah, karena mengalami sakit ketika buang air kecil,” katanya. (atn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam Wartawan, Oknum PPNS Dijerat Setahun
Redaktur : Tim Redaksi