Bocah SD Digilir Empat Remaja di Kamar Kos

Jumat, 13 Juni 2014 – 23:27 WIB

jpnn.com - SAMARINDA - Pergaulan bebas anak jaman sekarang sudah jauh melewati batas. Baru saja kenal sudah berani berhubungan intim, bahkan sampai digilir. Seperti kasus pencabulan yang dilaporkan, Kamis (12/6) sebut saja namanya Rembulan (12), warga Kelurahan Sidodai, Kecamatan Samarinda Ulu.

Ironisnya, bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas VI salah satu SD Negeri di Samarinda itu, jadi korban pelampiasan nafsu empat pria usia remaja yang berstatus sebagai siswa SMP dan pelajar SMK Negeri di Samarinda.

BACA JUGA: Pemilik Kabur, Pabrik Petasan Digerebek

Perbuatan tak layak ditiru itu, terjadi di sebuah kamar kos di Jalan Pangeran Antasari, Gang 2, Kelurahan Teluk Lerong Ulu (TLU), Kecamatan Samarinda Ulu. Kos itu sendiri merupakan "markas" sekelompok remaja yang menggarap Rembulan, Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.

Ironisnya, aksi bejat keempat pencabul berinisial Ad (16), Bk (14) Fz (14) dan Hr (15), yang bergantian menikmati tubuh Rembulan itu, disaksikan tontonan tiga teman pelaku berinisial Ag (14), Dn (14) dan Hd (14). Sial bagi Ag.

BACA JUGA: Penjual Sembako Diduga Tewas Dicekik

Puas keempat temannya menjadikan Rembulan sebagai "piala" bergilir, Ag nyaris jadi sasaran amuk orangtua Rembulan, yang menangkap basah Ag saat membonceng Rembulan dengan mengendarai motor Honda Scoopy milik Fz. Takut dengan orangtua Rembulan, Ag lantas kabur meninggalkan motor milik Fz di kawasan Jalan Sirajd Salman, Kelurahan Air Putih, tempat dimana orangtua Rembulan memergoki Ag.

Saat kepergok, Ag sebenarnya berniat hendak mengantar pulang Rembulan, Kamis dini hari sekitar pukul 04.00 Wita. Meski lepas dari kejaran orangtua Rembulan, namun Ag tak kembali ke kos. Lantaran tak kunjung kembali ke kos, membuat ketiga temannya ikut dikeler ke Mapolresta Samarinda. Pasalnya polisi dan orangtua Rembulan menggerebek Tempat Kejadian Perkara (TKP).

BACA JUGA: Pembobol Tas Wakil Dubes Dicokok

Tiga remaja yakni Fz, Ag dan diamankan dan menjalani pemeriksaan, setelah orangtua Rembulan membuat laporan resmi. Khusus bagi Hd, polisi menyatakannya statusnya sebagai saksi.

"Awalnya yang bawa ke kamar kos kami si Bk. Katanya cewek itu (Rembulan, Red) pacarnya. Datangnya kemarin malam (Rabu (11/6) lalu, Red) sekitar habis magrib (pukul 19.00 Wita)," kata Hd kepada Samarinda Pos (JPNN group).

Setelah berkenalan dengan pelaku lain dan juga remaja yang tak ikut menggilir Rembulan, termasuk dengan Hd, terjadi pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan keempat pelaku untuk berbuat mesum. Dan Rembulan dijadikan sebagai pelampiasannya.

"Saya tidak tahu apa saja yang mereka bicarakan, karena posisi saya sedang tidur. Baru sekitar pukul 01.00 Wita, tadi malam (Kamis (12/6) kemarin, Red), tiba-tiba saya dibangunkan dan diajak duduk di luar kamar kos, sedangkan cewek itu ditinggal di kamar," terang Hd.

Maksud keempat pelaku yang menggilir Rembulan, sebenarnya sudah diketahui Hd yang menyatakan selama 2 minggu menyewa kamar kos tersebut sebesar Rp 500 ribu dengan cara urunan. Banyak remaja putri yang sebelumnya sudah sering digarap penghuni kamar kos.

"Saya juga pernah, sama pacar saya. Tetapi malam itu saya tidak ikut-ikutan, karena saya ngantuk. Saya sempat melihat, awalnya yang masuk ke kamar Ad, setelah itu Bk, lalu Fz dan terakhir Hr. Mereka bergantian masuk lalu menutup pintu, yang saya ingat mereka cuma sekali bergantian masuk kamar," jelas Hd.

Setelah keempat temannya puas melampiaskan hasrat pada Rembulan, Hd lantas kembali masuk ke dalam kamar dan menyasikan Rembulan lusuh karena kelelahan.       

"Saya memang lihat tetapi saya tidak hiraukan dan kembali tidur. Barulah paginya, tiba-tiba polisi dan orangtua cewek itu datang," tutur Hd.

Salah seorang pelaku yakni Fz, mengaku tergiur untuk menyetubuhi Rembulan, karena cuaca di TKP yang terasa dingin.

"Yang ajak pertama Hr. Tapi ceweknya katanya mau sama Ad. Cewek itu sebenarnya bukan pacar Bk, tetapi baru dikenal Bk dan juga kami. Karena mau diajak jalan sama Bk, maka diajak ke kamar kos kami," ucap Fz.

Untuk melepaskan nafsunya, Fz tak perlu waktu lama. Dirinya yang dapat giliran ketiga, setelah Ad dan Bk, menyatakan hanya butuh waktu 3 menit untuk “menyelesaikan tugasnya”.

"Waktu saya main sama cewek itu, lampu sudah dalam keadaan mati. Karena tidak melihat, saya tidak melihat apa cewek itu telanjang atau enggak. Setelah selesai, saya langsung keluar dan Hr masuk untuk ambil jatah," beber Fz sembari menundukkan kepala karena malu.

Meski kepuasan didapat, namun Fz menyatakan rasa penyesalannya. "Saya salah, saya minta maaf," kata Fz memelas.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Wakasat Reskrim AKP Suryono mengatakan, untuk sementara polisi belum bisa memberikan keterangan banyak karena baik korban maupun dua pelaku dan seorang saksi masih menjalani pemeriksaan.

"Yang bisa saya sampaikan yakni membenarkan adanya laporan tersebut. Sementara korban kami visum dan pelaku serta saksi masih menjalani pemeriksaan," kata Suryono.

Terkait hasil sementara pemeriksaan, juga belum bisa dibeberkan karena pemeriksaan masih berlangsung. (oke/upi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Muda-mudi Kepergok Ngeseks di Kafe


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler