jpnn.com - PASURUAN – Trademark Desa Ngembe, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, sebagai kampung pembuat petasan benar-benar melekat. Meski berkali-kali digerebek, lokasi pembuatan petasan muncul lagi di desa itu.
Dalam penggerebekan Kamis (12/6), misalnya. Petugas Polres Pasuruan kembali menemukan ribuan petasan siap edar. Tidak hanya itu, penggerebekan yang melibatkan 80 personel gabungan dari satreskrim dan Sabhara tersebut menyita sejumlah bahan pembuat mercon. Sayangnya, meski barang bukti yang disita cukup besar, tidak seorang pun pemilik bisa ditangkap.
BACA JUGA: Penjual Sembako Diduga Tewas Dicekik
Kanit Buser Polres Pasuruan Iptu Riyanto menyatakan, penggerebekan dilakukan menyusul karena adanya informasi pembuatan mercon di desa setempat. Dari sana, petugas langsung menyelidiki. ’’Begitu informasi kami pastikan benar, kami segera bergerak untuk menggerebek,’’ terangnya.
Penggerebekan yang berlangsung sekitar pukul 09.00 itu dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Agus I Supriyanto. Dalam penggerebekan itu, petugas menyisir beberapa rumah penduduk yang disinyalir sebagai lokasi pembuatan petasan. Di antaranya, rumah Robani, 45, dan Joyo, 35, yang dalam penyisiran kemarin, mereka sama-sama kabur.
BACA JUGA: Pembobol Tas Wakil Dubes Dicokok
Selain itu, petugas menemukan ratusan petasan siap edar di pekarangan milik Eko Cahyono, 30. Eko membantah bahwa bahan-bahan berbahaya itu miliknya. Namun, untuk kepentingan penyelidikan, dia tetap dibawa ke polres guna dimintai keterangan. Diketahui, tiga lokasi penyisiran tersebut berada selingkungan. Yakni, sama-sama di RT 8, RW 2.
Berdasar keterangan yang diperoleh, kediaman Robani menjadi lokasi pertama dalam penggerebekan kemarin. Dari lokasi itu, petugas menemukan sekantong plastik berisi 400 biji petasan seukuran ibu jari, 20 gulung benang, dan satu sak 1.000 longsongan siap isi.
BACA JUGA: Pasangan Muda-mudi Kepergok Ngeseks di Kafe
Barang bukti lain yang ditemukan adalah setengah sak black powder dengan berat sekitar 10 kilogram. Bahan yang juga bisa digunakan meracik bom tersebut didapati petugas di samping rumah Robani. Berikutnya, polisi menemukan seikat sumbu serta sebuah panic berisi lem buatan. Ada juga setengah timba air belerang. Bahan-bahan itu ditemukan di dapur.
Dari rumah Robani, penyisiran kemudian dilanjutkan ke rumah Joyo yang masih selingkungan. Di lokasi tersebut, petugas menyita 450 biji petasan siap edar, seikat sumbu mercon, serta sesak potasium seberat 25 kilogram. Barang-barang itu didapat petugas di ruang tamu.
Petugas juga menemukan 1.000 longsongan mercon dan seember lem di tempat yang sama. Bahan-bahan pembuatan tersebut dibawa dan dikumpulkan dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi pertama.
Di titik terakhir, petugas menyita 4 kresek berisi mercon sebanyak 450 biji, sebuah kardus berisi mercon sebanyak 250 biji yang terbungkus plastik kecil-kecil dan siap edar. Selain itu, petugas menyita tiga buah sak black powder seberat kurang lebih 50 kilogram.
Berbeda dengan temuan di lokasi kedua. Kali ini barang-barang tersebut ditemukan di pekarangan rumah Eko. ’’Ada tiga titik yang berhasil kami gerebek. Dari tiga titik itu, lebih dari seribu petasan yang siap jual kami temukan. ’’Yang terakhir, kami temukan di pekarangan,’’ jelas Riyanto. Ribuan petasan beserta bahan baku itu dibawa ke Mapolres Pasuruan.
Riyanto menyatakan, baik Robani maupun Joyo saat ini sama-sama ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang). Sebab, saat penggerebekan kemarin, mereka kabur. Eko, pemilik pekarangan, tempat petasan terakhir ditemukan, membantah petasan tersebut miliknya.
Namun, dia tetap dibawa ke Mapolres guna dimintai keterangan. ’’Untuk Eko, masih kami periksa. Sebab, meski dia tidak mengakui barang tersebut miliknya, kami menemukan barang itu di pekarangannya,’’ jelasnya. (one/mas/JPNN/c21/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diminta Mengantre, Wakil Ketua DPRD Kasari Petugas SPBU
Redaktur : Tim Redaksi