Menurut laporan yang diterima polisi, kejadian berawal saat korban baru saja pulang sekolah. Saat sampai didepan sekolahnya, seorang pria yang tidak dikenalnya turun dari sepeda motor dan menghampirinya. Pelaku mengakui bahwa adiknya sekolah di SD yang sama dengan korban. Adik pelaku sedang sakit dan pelaku meminta tolong pada korban untuk memberikan surat pada guru adiknya.
Dengan niat baik korban bersedia untuk memberikan surat tersebut pada guru adik pelaku. Tetapi pelaku mengatakan lupa membawa surat dan suratnya tertinggal dirumah pelaku. Pelaku mengajak korban kerumahnya untuk mengambil surat yang tertinggal. Tanpa diketahui korban, sepeda motor yang dikendarai pelaku terus melaju menuju jalan Naga Sakti dari jalan tersebut, korban sempat melihat Stadion Utama PON.
Disekitar daerah itu, pelaku menghentikan sepeda motornya didepan sebuah rumah. Pelaku mengakui dia tinggal dirumah tersebut. Tapi pelaku dan korban masuk tidak melewati pintu melainkan melalui jendela rumah.
Pelaku menyuruh korban membuka celana sekolahnya. Awalnya korban sempat ragu, namun pelaku beralasan akan memberikan celana lain dan mengganti seragam sekolah.
Setelah korban membuka celana, pelaku langsung merangkul korban dan melakukan aksi sodominya terhadap korban. Korban hanya mampu menjerit dan menangis, namun karena rumah jauh dari penduduk, pelaku dengan leluasa melakukan aksi bejadnya.
Usai memuaskan hasratnya, pelaku mengantarkan korban kembali ke depan sekolah. Tapi saat itu pelaku mengancam korban agar merahasiakan dan tidak menceritakan pada siapapun. Tapi korban tetap menceritakan pada orang tuanya saat sampai dirumah karena tidak kuat menahan sakit pada anusnya. Pihak keluarga kemudian mendatangi kantor polisi terdekat.
Kapolsek Tampan, M Idris SAg membenarkan telah menerima laporan tindak pidana sodomi tersebut."Anggota masih mencari siapa pelaku dari keterangan saksi dan sedang melakukan penyelidikan," kata Idris.(rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... CCTV tak Berfungsi, ATM Bank Danamon Dibobol
Redaktur : Tim Redaksi