Euis meregang nyawa bersama suaminya, Sahor (42) setelah tergilas kontainer di lokasi kejadian. Sementara, anaknya, Ian Hendriansyah (5), selamat setelah dilemparkan oleh korban ke tepi jalan.
Insiden yang terjadi kepada keduanya kian menyayat ketika diketahui, keluarga tersebut akan pergi ke Tasiklamaya untuk melayat sanak saudara mereka yang meninggal.
Kejadian bermula saat motor Mio Nopol Z 2557 KH milik korban melintas di jalan tersebut terjatuh karena kaget menghindari truk tronton yang sedang mogok dan diparkir hingga memenuhi setengah badan jalan. Begitu bangkit mengangkat motor, tiba-tiba truk kontainer jenis Mitsubishi Fuso dengan nopol B 9885 QZ datang dari arah utara (arah pasar Curug Agung/Stasiun Padalarang) menuju ke arah Selatan (Tol Padalarang) dan menghantam keduanya hingga tewas di tempat kejadian.
"Kedua korban telah meninggal dengan mengeluarkan darah di bagian kepala, sementara anaknya selamat," ungkap Ani suharyani(49) warga sekitar lokasi kejadian yang membawa anak korban ke RS Cahya Kawaluyaan Padalarang, kemarin.
Ia menuturkan, sebelum tergilas ban belakang truk ibu korban sempat menyelamatkan anaknya yang pada kejadian ada di pangkuannya. Kendati terluka ringan di bagian kepala dan tangan kanannya, Ian selamat. "Anaknya diselamatkan ibunya beberapa saat sebelum ban mobil melindas tubuh keduanya," tuturnya lagi.
Terpisah Kepala Unit Laka Lantas Polres Cimahi Ipda Mangku Anom yang dihubungi Bandung Ekspres menuturkan, kejadian terjadi jam 10.00 pagi. Truk yang melindas korban tersebut melaju dengan kecepatan sedang. Ada sebuah truk yang mogok, sehingga truk kontainer tersebut berusaha menghindarinya. Namun dikarenakan body truk cukup besar, lanjut Anom, membuat kontainer mengambil terlalu ke kanan dan menyenggol korban yang sedang menyalipnya.
"Korban sedang menyalip truk tersebut, dan truk menghindari truk mogok di depannya. Lalu keduanya masuk ke kolong kontainer dan tergilas ban belakang sebelah kanan," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini Supir truk konteiner langsung diamankan di Mapolres Cimahi, untuk menghindari kemarahan warga. "Kita masih melakukan pemeriksaan, diketahui supir kontiner adalah warga Pesanggrahan Tasikmalaya," tuturnya.
Sementara itu, raut kesedihan nampak di sekitar RS cahya kawaluyaan Kota Baru Parahyangan tempat kedua jenazah disemayamkan dan anak korban yang selamat masih dirawat di ruang IGD.
"Nenek di Tasikmalaya meninggal subuh, kedua orang tua mau melayat pake motor sama adik bungsu saya Ian,"ungkap Sandra (13) anak pertama korban yang pada saat kejadian berada di rumahnya di Bekasi yang datang ke Bandung bersama beberapa orang kerabatnya.
Ia berkisah sebelumnya memang ada firasat bahwa akan terjadi kejadian yang menyedihkan ini. Ayahnya yang tak terbiasa memakai sepatu, beberapa hari sebelum kejadian kerap memakai sepatu kemana pun pergi.
"Biasanya tidak begitu, tapi sejak beberapa hari ini kemana-mana selalu pakai sepatu,dan bapak sempat berpesan untuk menjaga Ian," tutur Sandra yang saat ini masih duduk dikelas 8 ini dengan mata berkaca-kaca.
Menghadapi kenyataan keadaanya yang menjadi yatim piatu, ia mengatakan masih tak tahu akan tinggal bersama siapa. Pasalnya selama ini ia dan adik bungsunya sejak lahir tinggal bersama kedua orang tuanya. "Tak tahu akan tinggal dengan siapa," ucapnya sambil mengusap air mata. (jnr)
Kronologis kejadian
1. Kedua korban melaju dengan kecepatan sedang melintasi Jalan Raya Simpang, Padalarang, Kabupaten Bandung.
2. Suaminya, Sahor mencoba menghindar ke sisi kanan truk kontainer yang mogok di lajur yang sama
3. Sahor tak seimbang, sehingga menyenggol truk yang mogok
4. Mereka sekeluarga terjatuh dan langsung berusaha bangkit
5. Dari arah berlawanan, muncul Truk Fuso
6. Mengetahui nyawa mereka terancam, Euis melemparkan anaknya ke arah tepi jalan sisi kanan
7. Sahor dan Euis tewas di lokasi kejadian
8. Ian selamat dan hanya mengalami luka ringan di tangan dan kepala
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Gamalama Meletus, Ternate Hujan Abu
Redaktur : Tim Redaksi