MEDAN- Usai menjalani operasi sekitar tiga jam lebih, kondisi M Reza Fahlevi (4) dinyatakan stabil. Namun, pihak medis memperkirakan Levi – panggilan M Reza Fahlevi – akan mengalami cacat.
Levi yang merupakan warga Lhokseumawe ini tertembak senjata ayahnya, Brigadir Juliadi, Senin (21/5). Kini, dia masih dirawat intensif di ruang intensive care unit (ICU) lantai III RSU Columbia Asia Medan. "Operasi dilakukan oleh pihak medis pada Selasa pagi, atau tepatnya mulai pukul 10.00 WIB sampai sekitar pukul 13.00 WIB lebih. Proses operasi berjalan lancar tanpa ada ditemui kendala,"sebut dr Kianto N, Bidang Pelayanan Kesehatan RSU Columbia Asia, Selasa (22/5) sore.
Masih menurut Kianto, dalam proses operasi ada sebahagian serpihan tulang yang harus dikeluarkan. "Namun bagaimana kelanjutannya kita belum tahu. Karena saat ini dia masih dirawat intensif di ruang ICU," ujarnya.
Kianto juga menyebutkan untuk penanganan medis, Levi ditangani dua dokter spesialis yakni dr Rezeki SpBS dan dr Sujan Ali Fing SpM. "Karena luka tembaknya mengenai otak, maka dia (Levi) harus ditangani oleh dokter bedah syaraf yakni dr Rezeki SpBS. Sedangkan dr Sujan untuk melihat apakah ada gangguan pada mata pasien," terangnya.
Masih menurut Kianto, sejauh ini belum ada ditemui gangguan pada mata pasien akibat peluru yang menembus kepalanya. Hanya saja, berdasarkan informasi tim medis, sambung Kianto , pasien diperkirakan akan mengalami cacat.
Namun, bentuk cacatnya seperti apa, belum bisa dipastikan. Rencananya, Levi hanya menjalani sekali operasi saja. "Untuk risikonya, diakui tim medis memang cukup tinggi, tapi kita tetap upayakan berikan penanganan yang maksimal untuk memulihkan kondisi pasien," tegasnya. (uma/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Baliho, Sekda Diperiksa Wako
Redaktur : Tim Redaksi