BANDUNG – Gara-gara baliho yang dicurigai bagian dari sosialisasi ikut maju dalam pilkada Kota Cimahi September mendatang, Sekda Encep Saepulloh harus berurusan dengan bosnya, yakni Walikota Itoc Tohija. Encep diperiksa Itoc karena urusa baliho ini.
Politisi PDIP Ahmad Gunawan menyesalkan langkah Itoc Tohija memeriksa Encep Saepulloh. Terlebih, alasannya karena Encep banyaknya baliho yang mengusung Encep maju pada Pemilukada September mendatang.
“Saat ini, selama Encep memangku jabatan sebagai Sekda selalu dimarjinalkan, baik undangan-undangan rapat yang dikeluarkan sekretariat daerah, ditandanganinya bukan oleh Encep lagi, tapi Asisten Daerah (Asda) Hendra. Encep sudah didzolimi,” ketusnya seperti diberitakan Bandung Ekspres (Grup JPNN).
Sementara itu, Ketua LSM Terorist Jawa Barat Tatan Sophian meminta wali kota legowo dan terbuka dalam kasus itu. “Saya minta Pak Wali Kota lapang dada dan berjiwa besar dalam memeriksa Sekda. Pemeriksaan harusnya terjadi karena Sekda tidak sepantasnya diperiksa oleh asisten daerah (asda) yang notabene anak buah Sekda,” beber Tatan.
Ia menilai, pemeriksaan Encep lantaran pada baliho bergambar Encep terdapat tulisan penolakan bahan bakar minyak (BBM), terlalu mengada-ada. “Baliho itu belum tentu Encep yang buat, itu pasti buatan simpatisannya atau kader partai yang mengusung,” katanya.
Tatan pun menyarankan wali kota tidak menciptakan peta konflik di kalangan PNS Pemkot Cimahi. Bila pemeriksaan terus berlanjut, diyakini Tatan, melah merusak citra wali kota.
Sementara itu, Ketua Tim Pemeriksa Sekda, Suryadi yang juga menjabat asisten daerah I membenarkan telah memeriksa Encep. Tim dibentuk wali kota berdasarkan surat bernomor 700/1534/BKD tanggal 4 Mei 2012. (gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Kecamatan di Kaltim Gunakan BBM dari Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi