Bocah Tewas Ditenggelamkan Sang Ibu di Toilet

Kamis, 14 Februari 2013 – 01:50 WIB
JAKARTA - Tragedi memilukan kembali terjadi. Bocah berusia dua tahun bernama Al Alfa Miftahul Huda tewas setelah diduga ditenggelamkan ibu kandungnya di bak toilet Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat kemarin.

Jenazah anak tunggal pasangan Muhamad Sidiq (35) dan Ariyanti (30), warga Jalan Musyawarah No. 54 Kebon Jeruk ini kemudian dilarikan pihak keluarga ke RSCM untuk diotopsi.

Kematian bocah tersebut terungkap setelah Security Puskesmas, Kamaludin (40), memergoki Alfa digendong ibunya dalam balutan kain batik basah berjalan keluar dari pelataran parkir puskesmas.
’’Anaknya kenapa Bu?’’ tanya Kamaludin.
’’Jatuh di kamar mandi,’’ jawab ibu itu.
’’Kenapa tidak berobat?’’ tanya Kamaludin.
’’Saya gak punya duit,’’ tutur sang ibu.

Kamaludin memaksa si ibu agar memeriksakan anaknya ke puskesmas. Dia mengantarkan keduanya ke UGD Puskesmas. ’’Awalnya sempat nolak, tapi saya paksa akhirnya mau ikut. Setelah diperiksa dokter, anaknya sudah meninggal,’’ ucapnya.

Ayah korban, Muhamad Sidiq, menduga anak semata wayangnya itu tewas akibat perbuatan ibu kandungnya. Sebelum kejadian nahas tersebut, beberapa kali ibu kandung korban yang diceraikannya sejak tahun lalu itu sering menganiaya korban dengan cara yang sama.

Sebelum kejadian nahas itu, ia mengaku kasihan karena mantan istrinya itu mengemis ingin main dengan anaknya. Ia pun memberikannya sekitar pukul 09.00. ’’Ini sudah kesekian kali dilelepin di bak seperti ini, ibunya memang stres. Alfa juga sering dikasari ibunya itu,’’ ucap pedagang pulsa itu saat ditemui di lokasi.

Petugas bagian informasi lantai 3 Puskesmas Kebon Jeruk, Anang (20), dirinya mengaku sempat melihat Ariyanti mondar-mandir di ruang tunggu pasien di lantai tersebut. ’’Dia (ibunya) basah-basahan gendong anak itu. Mungkin karena ramai dia hanya lewat, terus turun ke bawah,’’ ujarnya. Anang mengaku sempat memerhatikan anak yang digendong Aryanti. ’’Wajahnya pucat dan hanya dibungkus kain batik,’’ ucapnya.

Menurut Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutoyo, selama hasil otopsi RSCM belum keluar, kematian korban masih terus diselidiki. Tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian tersebut. Hingga kini kondisi psikis ibu korban masih labil, sehingga belum bisa dimintai keterangan.

’’Berdasarkan identifikasi awal tidak ditemukan penganiayaan, korban meninggal dengan perut kembung. Sementara ibu kandung korban akan diperiksa secara kejiwaan oleh psikiater,’’ terangnya di lokasi kejadian, kemarin (13/2).

Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah kediaman korban. Nenek korban, Khadijah (60), yang sehari-hari mengasuh korban mengaku tidak menyukai menantunya itu. Dia suka mengasari anak kandungnya sendiri, hingga korban semasa hidupnya pun takut jika ditemui ibunya yang mengalami gangguan jiwa. ’’Siapa yang mau punya mantu kayak gitu. Sama mertua gak ada sopannya. Sama anak juga jahat, lakinya diomelin terus,’’ tutur Khadijah dengan logat Betawinya yang kental. (asp/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Pesantren Diperkosa Pacar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler