MATARAM-Aldi, bocah tujuh tahun di Lingkungan Bintaro Jaya, Ampenan, mengalami pertumbuhan tidak normal. Tubuhnya jauh lebih kecil dari anak-anak seusianya. Selain itu, dia tidak bisa berjalan. Bicaranya pun tidak lancar.
Sahwan, ayah Aldi mengatakan, tumbuh kembang anak pertamanya itu memang lambat. "Siapa yang menyangka umurnya sudah tujuh tahun. Banyak yang mengira masih bayi," katanya pada Lombok Post (Grup JPNN), Minggu (13/1).
Dikatakan, ketika lahir tahun 2005 silam, Aldi memang sudah menunjukkan kelainan. Saat lahir, ukuran badannya sangat kecil. "Kira-kira sebesar botol," sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, orang tua Aldi makin menyadari kelainan tersebut. Hingga umur dua tahun, tidak ada perkembangan. Di saat umur dua tahun itu, adik Aldi lahir. "Adiknya itu baru normal. Pertumbuhannya tidak ada masalah," ucap Sahwan.
Saat ini, lanjutnya, adik Aldi yang bernama Ferdi, umurnya sudah lima tahun. Besar badannya mengalahkan Aldi. Berat badan Aldi sendiri diperkirakan sekitar 10 kilogram. "Kalau duduk berdampingan begini, Ferdi kayak kakaknya, bukan seperti adiknya," ucapnya.
Selain badannya kecil, Aldi juga tidak bisa berjalan. Aldi seperti mengalami kelumpuhan. Bocah ini hanya bisa duduk. "Mau periksa tidak ada biaya. Ya, dibiarkan saja," ungkap Sahwan.
Kondisi pasangan Sahwan-Salmiah ini memang tergolong miskin. Koran ini yang berkunjung ke kediamannya, tepatnya di pinggir Pantai Ampenan, menyaksikan, keluarga ini hanya tinggal di rumah bedek. Rumah bedek dengan luas 2x4 meter tersebut sangat gelap dan kumuh.
Sahwan menjadi nelayan, sementara istrinya, Salmiah bekerja menjadi buruh pengangkut ikan. Kondisi tersebut yang membuat keluarga ini tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatan Aldi.
Sahwan sendiri mengakui, dari sisi asupan gizi, jauh dari layak. Aldi hanya makan seadanya. Apapun yang dimiliki di rumah itu yang dikonsumsi. "Ada tongkol ya makan tongkol, apa saja pokoknya. Makannya juga sedikit," bebernya.
Soal komunikasi sendiri, Aldi bisa menangkap pembicaraan dari orang di sekelilingnya. Namun dengan kata-kata terbatas. Lafalnya pun kurang begitu jelas.
Murniati, salah satu tetangga Sahwan mengungkapkan, Aldi sering dijaga oleh adiknya. Ferdi lebih lincah dan sehat. Aldi bisa berdiri, namun harus dengan bantuan orang lain. "Kasihan juga melihatnya. Perlu diperiksa ke dokter," ujarnya. (feb)
Sahwan, ayah Aldi mengatakan, tumbuh kembang anak pertamanya itu memang lambat. "Siapa yang menyangka umurnya sudah tujuh tahun. Banyak yang mengira masih bayi," katanya pada Lombok Post (Grup JPNN), Minggu (13/1).
Dikatakan, ketika lahir tahun 2005 silam, Aldi memang sudah menunjukkan kelainan. Saat lahir, ukuran badannya sangat kecil. "Kira-kira sebesar botol," sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, orang tua Aldi makin menyadari kelainan tersebut. Hingga umur dua tahun, tidak ada perkembangan. Di saat umur dua tahun itu, adik Aldi lahir. "Adiknya itu baru normal. Pertumbuhannya tidak ada masalah," ucap Sahwan.
Saat ini, lanjutnya, adik Aldi yang bernama Ferdi, umurnya sudah lima tahun. Besar badannya mengalahkan Aldi. Berat badan Aldi sendiri diperkirakan sekitar 10 kilogram. "Kalau duduk berdampingan begini, Ferdi kayak kakaknya, bukan seperti adiknya," ucapnya.
Selain badannya kecil, Aldi juga tidak bisa berjalan. Aldi seperti mengalami kelumpuhan. Bocah ini hanya bisa duduk. "Mau periksa tidak ada biaya. Ya, dibiarkan saja," ungkap Sahwan.
Kondisi pasangan Sahwan-Salmiah ini memang tergolong miskin. Koran ini yang berkunjung ke kediamannya, tepatnya di pinggir Pantai Ampenan, menyaksikan, keluarga ini hanya tinggal di rumah bedek. Rumah bedek dengan luas 2x4 meter tersebut sangat gelap dan kumuh.
Sahwan menjadi nelayan, sementara istrinya, Salmiah bekerja menjadi buruh pengangkut ikan. Kondisi tersebut yang membuat keluarga ini tidak pernah memeriksakan kondisi kesehatan Aldi.
Sahwan sendiri mengakui, dari sisi asupan gizi, jauh dari layak. Aldi hanya makan seadanya. Apapun yang dimiliki di rumah itu yang dikonsumsi. "Ada tongkol ya makan tongkol, apa saja pokoknya. Makannya juga sedikit," bebernya.
Soal komunikasi sendiri, Aldi bisa menangkap pembicaraan dari orang di sekelilingnya. Namun dengan kata-kata terbatas. Lafalnya pun kurang begitu jelas.
Murniati, salah satu tetangga Sahwan mengungkapkan, Aldi sering dijaga oleh adiknya. Ferdi lebih lincah dan sehat. Aldi bisa berdiri, namun harus dengan bantuan orang lain. "Kasihan juga melihatnya. Perlu diperiksa ke dokter," ujarnya. (feb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Takut Keluarkan Fatwa Soal Sumbangan
Redaktur : Tim Redaksi