jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus mengembangkan kasus dugaan korupsi pada pengucuran dana talangan untuk Bank Century. Saat ini, baru satu orang yang sudah dimintai pertanggungjawaban dalam kasus itu, yakni mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya.
Budi sudah diputus bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dia dijatuhi pidana penjara selama 10 tahun.
BACA JUGA: Sarankan Jokowi Alihkan Dana KIS untuk Peningkatan Kualitas Puskesmas
Namun, putusan atas Budi belum berkekuatan hukum tetap (inkrah) karena masih ada upaya hukum yang dilakukan terkait putusan Pengadilan Tipikor. Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, perkembangan kasus Century dilakukan setelah ada putusan berkekuatan hukum tetap kepada Budi.
"Masih menunggu putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap," kata Johan dalam pesan singkat, Jumat (5/12).
BACA JUGA: Menkumham Siapkan Program Kuliah S1 di Lapas
Oleh karena itu, Johan mengatakan bahwa saat ini belum ada perkembangan kasus Century. Termasuk mengenai adanya penetapan Boediono sebagai tersangka lain dalam kasus tersebut.
"Belum ada perkembangan," ujarnya menepis pemberitaan yang mengutip Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja yang menyebut Boediono sudah menjadi tersangka kasus Century.
BACA JUGA: Jonan Perintahkan Pejabat Kemenhub Rajin ke Lapangan
Seperti diketahui, dalam sidang pembacaan vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, pada pertengahan Juli lalu, Budi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsidair lima bulan penjara. Dia dinyatakan terbukti melakukan korupsi dalam pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek untuk Bank Century dan penetapan bank milik Robert Tantular itu sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Hakim menyatakan Budi terbukti melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Dalam surat dakwaan atas Budi Mulya, nama Boediono disebut bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Nelayan Vietnam Ditembak dengan Senjata Mesin
Redaktur : Tim Redaksi