jpnn.com - JPNN.com –Kementerian Perhubungan melakukan perbaikan bandara di daerah-daerah tujuan wisata.
Sejumlah bandara yang akan dibangun tahun depan adalah bandara di Wakatobi, Labuan Bajo, Bangka Belitung, dan Morotai.
BACA JUGA: Menhub: Kalau Bisa Balik Jakarta Tanggal 2 Januari Saja
Perbaikan mencakup perpanjangan runway sehingga bisa didarati pesawat berbadan besar.
”Kalau sebelumnya hanya bisa didarati ATR, ke depan bisa Boeing 737. Kalau penumpang bisa lebih banyak, maskapai lebih bergairah membuka rute ke daerah-daerah itu,” kata Humas Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Agoes Soebagio.
BACA JUGA: Peringati World Tourism Day 2016, Akpar Medan Bersih-bersih Destinasi Wisata
Kemenhub juga memberikan kemudahan pengurusan perizinan maskapai yang ingin mengembangkan sayap ke Tiongkok dalam bentuk penerbangan charter maupun reguler.
Saat ini, setidaknya ada 99 penerbangan reguler dari Indonesia dari dan ke Tiongkok oleh maskapai asing maupun domestik.
BACA JUGA: Tanaman Ghat Ala Raffi Ditanam Bebas di Bogor
Garuda kini telah melakukan direct flight dari Guangzhou, Shanghai, dan Beijing. Sementara itu, Sriwijaya Air hanya terbang menuju Hangzhou di Provinsi Zhejiang.
Berbeda dengan reguler, penerbangan charter justru lebih banyak.
Dari catatan Kemenhub, dalam rentang satu bulan (28 November–28 Desember 2016), ada 593 penerbangan yang terdiri atas 537 penumpang dan sisanya kargo.
Untuk charter penumpang, penerbangan didominasi maskapai Lion Air Grup, Citilink Indonesia, dan Sriwijaya Air.
sedangkan kargo diterbangi Cardig dan My Indo Airlines.
Pada jenis charter, penerbangan banyak diminati dari Guangzhou.
Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan travel agent di Tiongkok untuk membuka penerbangan charter menuju destinasi wisata di Indonesia.
”Hingga Maret 2017, kami targetkan 7.500 wisatawan dari Tiongkok ke Tanjung Pinang,” terangnya.
Maskapai berbiaya murah tersebut telah melayani penerbangan dari daratan Tiongkok dan Hong Kong menuju Denpasar dan Manado.
Wisatawan itu berasal dari Fuzhou, Wuhan, Guiyang, Changsa, dan Zhengzhou. (mia/c5/noe)
Redaktur : Tim Redaksi