NEWYORK - Federal Aviation Administration (FAA) Amerika mengizinkan Boeing untuk melaksanakan tes penerbangan pesawat 787 Dreamliner yang bermasalah. Padahal beberapa waktu lalu pesawat ini tidak diizinkan terbang pasca insidenkebakaran baterai.
Menurut FAA, regulator serta Boeing telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden itu. Tes terbang ini sekaligus membantu mengumpulkan data tentang kinerja baterai sementara pesawat tersebut.
"Data tersebut akan mendukung terus penyelidikan penyebab dari insiden 787 baterai baru," ujar Marc Birtel, juru bicara untuk Boeing seperti dilansir BBC, Jumat (8/2)
FAA juga telah meminta Boeing untuk melakukan pengujian ekstensif dan inspeksi penerbangan atas pesawat 787 Dreamliner yang selama ini bermasalah. Sementara, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyatakan tes yang dilakukan oleh Boeing pada Dreamliner terkait baterai yang bermasalah.
NTSB menilai Boeing meremehkan frekuensi munculnya asap di baterai pesawatnya. Apalagi 787 Dreamliner telah mengalami dua masalah baterai yang menyebabkan terjadinya kebakaran.(esy/jpnn)
Menurut FAA, regulator serta Boeing telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab insiden itu. Tes terbang ini sekaligus membantu mengumpulkan data tentang kinerja baterai sementara pesawat tersebut.
"Data tersebut akan mendukung terus penyelidikan penyebab dari insiden 787 baterai baru," ujar Marc Birtel, juru bicara untuk Boeing seperti dilansir BBC, Jumat (8/2)
FAA juga telah meminta Boeing untuk melakukan pengujian ekstensif dan inspeksi penerbangan atas pesawat 787 Dreamliner yang selama ini bermasalah. Sementara, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) menyatakan tes yang dilakukan oleh Boeing pada Dreamliner terkait baterai yang bermasalah.
NTSB menilai Boeing meremehkan frekuensi munculnya asap di baterai pesawatnya. Apalagi 787 Dreamliner telah mengalami dua masalah baterai yang menyebabkan terjadinya kebakaran.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjara Rahasia CIA Libatkan 54 Negara
Redaktur : Tim Redaksi