Bogor Agro Science Techno Park, Wahana Inovasi Balitbangtan

Jumat, 14 Desember 2018 – 22:54 WIB
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Haris Syahbuddin. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOGOR - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menetapkan Kawasan Inovasi Pertanian Cimanggu sebagai Bogor Agro Science Techno Park (BASTP). Kawasan ini merupakan optimalisasi layanan Kementan dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian berbasis inovasi.

BASTP dilaunching secara langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada 14 Agustus 2018 lalu dengan tema Teknologi Unggul Untuk Kejayaan Pertanian Indonesia.

BACA JUGA: Dengan SERASI, Kementan Garap Lahan Rawa di Tiga Pulau Besar

Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Haris Syahbuddin mengatakan bahwa lokasi tersebut memiliki fungsi sebagai simpul dan ruang pamer teknologi pertanian yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

"Kawasan ini menegaskan bahwa ikon kota Bogor adalah kota dengan sejuta taman. Atau bisa juga disebut sebagai taman ilmu pengetahuan pertanian untuk membantu meningkatkan keterampilan pelaku agribisnis," kata Haris, Jumat (14/12).

BACA JUGA: Karantina Pertanian Mengawasi Zona Rawan Penyelundupan

Menurut Haris, BASTP menyediakan materi informasi sumberdaya genetik dan lahan yang berisi pengembangan ilmu pengetahuan teknologi inovatif serta fasilitas belajar peragaan teknologi unggul pada bidang pertanian.

Kawasan ini juga dilengkapi dengan area pusat peragaan proses penelitian, pengkajian, pengembangan serta aplikasi teknologi yang unggul pada bidang pertanian.

BACA JUGA: Ketahanan Pangan Indonesia Terus Meningkat

"Karena itu kami telah merumuskan enam layanan yang dapat diakses secara luas. Akses ini diantaranya wisata ilmiah, kunjungan edukasi, Inkubasi bisnis pertanian dan konsultasi kelayakan usaha pertanian," terang Haris.

Haris mengatakan, semua akses meliputi sarana informasi mengenai jenis-jenis tanaman sebagai proses pembelajaran dan pembekalan pada bidang usaha berikut layanan konsultasi secara langsung dengan pakar di bidang teknologi pertanian dan agribisnis.

"Misalnya untuk layanan jasa analisis finansial serta ekonomi dalam prorses membangun usaha bagi wirausahawan muda. Sebab, disisni sudah tumbuh para wirausahawan seperti pengusaha olahan tepung Mocaf, Vinegar air kelapa, Snack bar, Sop Instan, peternakan ayam KUB dan penangkar tanaman buah," papar Haris.

Disisi lain, lanjut Haris, masyarakat juga bisa mengunjungi dan mengikuti kegiatan riset yang dibagi menjadi 2 tipe. Pertama adalah tipe umum yang bisa diikuti oleh siapapun baik instansi, pelajar, mahasiswa maupun pribadi. Sedangkam tipe kedua meliputi layanan khusus yang diikuti kalangan tertentu.

Tapi, baik tipe 1 maupun 2, kawasan BASTP memfasilitasinya dengan kawasan tanaman obat seperti griya jamu, taman agro inovasi, agro sinema, gerai produk hasil litbang pascapanen, laboratorium kultur jaringan, bank gen, lab agroklimat dan hidrologi.

"Selain itu, ada juga layanan linformasi geospasial, laboratorium nano teknologi, laboratorium pengujian mutu beras dan laboratorium penyakit ternak. Dengan semua layanan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta meraih kejayaan pertanian Indonesia," jelas Haris.

Sekedar diketahui, Kawasan Inovasi Pertanian Cimanggu terdiri dari sembilan pusat penelitian atau balai besar penelitian. Tiga balai penelitian diantaranya sudah dilengkapi dengan laboratorium, kebun percobaan, pusat penelitian.

"Secara operasional, BASTP merupakan kasawan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian terpadu yang memperagakan sumber inovasi pertanian dalam bentuk sumberdaya, sarana, proses menghasilkan, dan penerapan teknologi unggul bidang pertanian," pungkas Haris. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Kampus Motor Penggerak Revolusi Pertanian Modern


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler