Bogor Hujan Empat Hari, Jakarta Tenggelam

Selasa, 25 Desember 2012 – 01:44 WIB
BOGOR- Jakarta bisa saja "tenggelam" di akhir tahun ini. Hal tersebut terjadi apabila Bogor diguyur hujan secara merata selama empat hari, dengan intesitas yang sama seperti akhir pekan lalu(22-23/12). Jikalau benar demikian, maka siklus banjir lima tahunan sepertinya bakal terjadi di masa pergantian tahun ini.
   
Seperti diketahui, Ahad (23/12) lalu, ketinggian air pada Bendungan Katulampa memecahkan rekor sepanjang tahun 2012 dengan ketinggian mencapai yakni 180 sentimeter.  Hasilnya, hingga hari ini Jakarta terendam dimana-mana.
     
Penjaga Bendungan Katulampa, Andi Sudirman mengatakan, saat ini Katulampa memiliki daya tampung air sebanyak 630 meter kubik dengan ketinggian mencapai 250 sentimeter. Sedangkan akhir pekan lalu, volume air di Katulampa mencapai 372 meter kubik dengan ketinggian air 180 sentimeter.
   
“Kalau selama empat hari ke depan kawasan Puncak rata diguyur hujan, Jakarta bisa sama seperti 2010 dan 2007 lalu,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin. Saat ini, Andi dan jajarannya terus memonitor situasi di Puncak yang sering diguyur hujan. Untuk memantau ketinggian air, Pintu Air Katulampa dilengkapi peralatan elektonik yang mampu mengawasi pergerakan air. Seperti menempatkan sedikitnya dua buah CCTV serta memfungsikan pintu hidrolik untuk mengatur keluar masuk aliran air.
   
“Kalau di atas hujan, pasti seluruh wilayah Bogor juga hujan merata. Hal itu berpengaruh juga terhadap ketinggian air seperti hari Minggu lalu yang mencapai 180 sentimeter atau siaga dua,” bebernya. Andi menambahkan, banjir di Jakarta bukan hanya berasal dari luapan Sungai Ciliwung saja. Tetapi juga disebabkan adanya arus pasang laut sehingga sebagian besar wilayah di Jakarta Utara pun terendam.
   
Ancaman siklus bajir lima tahunan itu semakin menguat setelah Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dramaga, memperkirakan bahwa Bogor akan terus hujan sampai pergantian tahun.  Kepala Stasiun BMKG Dramaga, Nuryadi menjelaskan, hujan diperkirakan akan terus turun lebih lebat hingga Natal dan tahun baru.
   
“Hasil pengamatan kami, hujan akan semakin deras, sampai tahun baru nanti,” ujarnya. Dari pengamatan BMKG, terjadi peningkatan intensitas hujan di akhir pekan lalu. Di Citeko, Cisarua, intensitas hujan yang semula 62,4 milimeter (mm) menjadi 7,9 mm. Di wilayah Gunungmas dari 45,5 mm melonjak hingga 78,0 mm. Sedangkan di daerah Katulampa yang biasanya hanya 47 mm, kemarin menjadi 84 mm.
   
“Bila sudah melewati angka seratus, maka itu menandakan hujan sangat deras,” cetusnya. BMKG pun meminta agar masyarakat mewaspadai terjadinya tiga fenomena memasuki musim pancaroba ini. Yaitu, petir, angin kencang yang mengarah ke puting beliung dan hujan es.
   
“Meski hujan es relatif jarang terjadi, tetap harus diwaspadai terutama untuk wilayah-wilayah seperti jalan tol, dimana tidak banyak berdiri gedung-gedung. Berbeda dengan petir dan angin kencang yang bisa setiap hari terjadi di mana saja selama musim pancaroba,” sambung Nuryadi.
   
Bahkan, Ia pun menjelaskan terjadinya hujan disertai petir selama beberapa hari terakhir karena adanya pembentukan awan cumulonimbus. Awan petir ini sering datang dalam musim penghujan. Maka itu, ia mengingatkan agar masyarakat yang berada di titik rawan bencana longsor, seperti Kecamatan Bogor Selatan dan Tengah, meningkatkan kewaspadaan. (ram/cr4/rur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Bantaran Kali Dipaksa Relokasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler