Bogor Krisis Air Bersih

Sabtu, 23 Maret 2013 – 08:48 WIB
BOGOR – Aliran Sungai yang tercemah limbah dan sampah, berdampak pada pasokan air bersih Kota Bogor. Kini, kota ini dalam kondisi krisis air bersih. Jumat (22/3), Pecinta alam SMA PGRI 1 Bogor (Pacagri) aksi peduli, memperingati hari air sedunia yang jatuh pada 22 Maret 2013 di Tugu Kujang, Kota Bogor.

Aksi yang berlangsung sejak pukul 14:00 sampai 15:00  itu diwarnai orasi dan theatrical, tentang keadaan air dalam krisis.  “Ini bentuk kepedulian kami, sebagai mahluk hidup yang membutuhkan air bersih untuk kehidupan. Di sini kami mengajak seluruh masyarakat peduli dan meminimalisisr penggunan air,” kata kordinator aksi Pacagri, Lathif Fardiansyah kepada Radar Bogor.

Menurutnya, tak hanya penggunaan air, tapi mengajak masyarakat peduli lingkungan, dengan tidak mencemari air, karena, jika itu dilakukan 20 sampai 40 tahun ke depan tidak bisa lagi menikmati air bersih.
 
“Itu yang harus diantisipasi kita bersama. Karena sebagaian besar wilayah yang mengalami krisis itu berada di daerah perkotaan,” imbuhnya.

Banyak upaya yang bisa dilakukan menyelamatkan air bersih yakni, menghemat air, menanam pohon, dan memperbaiki daerah aliran sungai. Di Kota Bogor bisa dilihat, hampir semua sungai sudah tercemar limbah dan dipenuhi sampah.

Di Bogor, kata dia, keberadaan pepohonan sudah berkurang, karena proses perubahan dari lahan hijau menjadi areal perumahan dan bangunan gedung.  “Itu harusnya bisa dihindari, karena daerah resapan air sangat dibutuhkan dari pepohonan, sebagai kantong penyimpan air,” tambahnya.

Soal krisis air, Kepala Bagian Humas (Kabag Humas) PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Hendra Setiawan menjelaskan, persediaan air bersih di PDAM diprediksikan bertahan sampai akhir bulan ini. 
   
“Kondisi ini berdasarkan perhitungan PDAM. Di mana jumlah air bersih, sebanyak 1860 liter perdetik hanya cukup untuk pelanggan sebanyak 113800 orang,” ujarnya.

Itu diakibatkan menurunnya produktifitas air, dari intalansi pengolahan akibat tingginya tingkat kekeruhan air baku di Sungai Cisadane.  Alhasil, untuk menjaga kualitas air tetap bersih, otomatis tidak menerima pelanggan untuk pemasangan meteran baru.

“Saat ini kebutuhan air hanya cukup untuk pelanggan yang ada, jika ditambah khawatirkan akan mengurangi pasokan air. Hingga Juli, kita tidak melakukan pemasangan baru,” ungkapnya.

Untuk mengatisipasi krisi air tersebut, kata dia, PDAM sedang membangunan intalansi baru di Kelurahan Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan, dengan kapasitas penampungan air mencapai 400 liter perdetik. “Itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bogor selama beberapa tahun ke depan,“ pungkasnya.(bac/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta PLN Audit Sambungan Listrik Ibu Kota

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler