JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di gedung Sekretariat Negara (Setneg) Kamis (21/30 sore diduga akibat sambungan pendek arus listrik. Hal ini memang menjadi penyebab sebagian besar kebakaran di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mengakui fakta ini. Untuk itu ia meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memeriksa ulang sambungan listrik di Jakarta.
"Memang dari PLN harus ada audit kabel dan bangunan yang bersifat kelistrikan, kita sudah surati juga ke PLN masalah itu," kata Jokowi kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (21/3) malam.
Namun, lanjut Jokowi, audit kabel ini hanya untuk kawasan pemukiman padat penduduk. Pasalnya, kebakaran akibat sambungan pendek arus listrik kerap terjadi di perumahan padat penduduk.
Tapi setelah melihat kebakaran yang terjadi di obyek vital ini, Jokowi mempertimbangkan untuk memperluas audit hingga mencakup gedung-gedung perkantoran.
"Iya nanti akan ada audit bangunan yang ini sudah berjalan juga untuk masalah banjir dan kebakaran," ujar mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta sudah sangat mencukupi. Tapi kondisi di lapangan terkadang menjadi kendala unit pemadam kebakan untuk bekerja secara cepat.
"Problemnya adalah menuju ke tempat kebakaran itu kan lewat jalan. Di jalan itu yang sering terlambat sampai lokasi karena macet dan yang lainnya. Tapi tadi 5 menit sudah mulai masuk," tandasnya. (dil/jpnn)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun mengakui fakta ini. Untuk itu ia meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memeriksa ulang sambungan listrik di Jakarta.
"Memang dari PLN harus ada audit kabel dan bangunan yang bersifat kelistrikan, kita sudah surati juga ke PLN masalah itu," kata Jokowi kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (21/3) malam.
Namun, lanjut Jokowi, audit kabel ini hanya untuk kawasan pemukiman padat penduduk. Pasalnya, kebakaran akibat sambungan pendek arus listrik kerap terjadi di perumahan padat penduduk.
Tapi setelah melihat kebakaran yang terjadi di obyek vital ini, Jokowi mempertimbangkan untuk memperluas audit hingga mencakup gedung-gedung perkantoran.
"Iya nanti akan ada audit bangunan yang ini sudah berjalan juga untuk masalah banjir dan kebakaran," ujar mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta sudah sangat mencukupi. Tapi kondisi di lapangan terkadang menjadi kendala unit pemadam kebakan untuk bekerja secara cepat.
"Problemnya adalah menuju ke tempat kebakaran itu kan lewat jalan. Di jalan itu yang sering terlambat sampai lokasi karena macet dan yang lainnya. Tapi tadi 5 menit sudah mulai masuk," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan: Orang Kaya Jangan Beli Rusunami
Redaktur : Tim Redaksi