Bogor Raya FC yang turun dengan skema 4-4-2 mendapat tekanan bertubi-tubi dari tim besutan Edi Paryono sejak peluit babak pertama dibunyikan
BACA JUGA: Wright-Phillips Dipinjam Fulham
Alhasil saat pertandingan baru berjalan dua menit striker Simone Raffaele Quintieri merobek gawang yang dikawal Agus Rohman, setelah memanfaatkan bola crossing Amancio FortesSelang keluar dari ruang ganti skuad asuhan John Arwandi yang tertinggal 0-1, bermain lebih agresive dari sebelumnya
BACA JUGA: Arema Langsung Fokus Hadapi SFC
Peluang demi peluang didapat, namun penyelesaian akhir yang buruk dan kurang tenang membuat kesempatan tersebut terbuang sia-siaBACA JUGA: Bachdim dkk Langsung Fokus ke Batavia Union
Oscar Alegre yang menjadi eksekutor gagal membobol gawang kiper Yoga Arif Wahyu Utama.Selang satu menit kemudian skuad Bogor Raya FC kembali mendapat hadiah pinalti setelah bek Iwan Hari Wahyudi melakukan hands ball di kotak 12 pasAlegre yang kembali dipercaya menjadi algojo, akhirnya menebus dosanya, setelah mengecoh kiper YogaKedudukan imbang membuat tim berlambang Kujang itu meningkatkan intensitas serangannya, alhasil saat pertandingan memasuki menit ke-74 pemain Isoewardi berhasil membuat Yoga memungut bola untuk kedua kali dari gawangnya.
Ketinggalan 2-1, membuat Amancio Fortes dkk lebih bermain menyerangMereka hampir saja menyamakan kedudukan apabila tendangan pinalti Amarildo Souza tak mampu ditepis Agus RohmanHingga wasit Rudiyansyah meniup pluit panjang skor tetap bertahan bagi kemenangan Diego Bogado cs.
Pertandingan tersebut berlangsung panas, sebab wasit asal Tanggerang itu harus mengeluarkan enam kartu kuning dan satuDiantaranya, tiga yellow card bagi Bogor Raya dan Semarang UnitedSedangkan kartu merah dihadiahi kepada Simon Kujiro yang menekel Bogado dari belakangTak terima hukuman tersebut, pemain yang sebelumnya sudah mendapat kartu kuning ini memukul sang pengadil tersebutAkibatnya aparat keamanan harus memasuki lapangan untuk melerai perkelahian tersebut.
Tak hanya itu, peristiwa tersebut juga membuat penonton terpancing emosinyaKontan saja mereka melempari pemain SU tersebut dengan botol aqua dan sebagainya.
Menyikapi peristiwa itu, General Manager Arya Abisheka mengatakan, pihaknya akan segera menindak tegas pemain tersebut dengan memberikan sangsi tegasSebab, hal serupa dapat menciderai LPI yang menjunjung tinggi sportifitas"Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil tindakan," tegasnya kepada Radar Bogor (grup JPNN) kemarin.
Dalam kesempatan berbeda, Pelatih Bogor Raya FC John Arwandi menegaskan, hal seperti itu seharusnya dihindari oleh pemain yang berlaga di LPISebab keberadaan kompetisi itu adalah guna memperbaiki persepakbolaan Indonesia"LPI kan ada untuk memperbaiki sepak bola bangsa di masa depan, dan perbuatan seperti itu seharusnya tak terjadi," ujar dia.
Sementara itu John mengatakan, kemenangan timnya atas laskar Diponegoro cukup memuaskanPasalnya, kerangka skuad baru dibentuk pada 1 Desember 2010, dan tim mulai berkumpul saat 10 Januari 2011"Ya, dengan persiapan yang mepet ini, saya kira hasilnya cukup memuaskan," ucapnya.
Tetapi menurutnya, untuk kedepannya ia akan melakukan evaluasi di koordinasi lini pertahanan dan penyelesaian akhir pada barisan depan"Saya akan lebih konsen kedua hal itu dalam menghadapi laga berikutnya kontra Persebaya 1928 pada 29 Januari mendatangYa untuk sekarang cukuplahKan ini penampilan perdana anak-anak," jelasnya.
Sedangkan Headcoach Semarang United Edi Paryono mengatakan, bahwa peristiwa pemukulan terhadap wasit itu wajar, sebab emosi pemain saat dilapangan bisa saja meledak-ledakDan untuk kedepannya ia akan lebih memberikan perhatian agar pemain bisa lebih menahan diri saat pertandingan"Ya, peristiwa itu adalah menjadi PR bagi saya, agar ke depannya hal tersebut tak terjadi lagiSegala sanksi akan saya serahkan ke pihak LPI," pungkasnya(fdy/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusuh, Sejumlah Bobotoh Dipukul Petugas
Redaktur : Tim Redaksi