Boleh Jadi Covid-19 Sebagai Bentuk Peringatan Dari Tuhan agar Manusia Bertobat

Kamis, 04 Juni 2020 – 23:15 WIB
Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat (BISMA) John N Palinggi. Foto: Dokpri for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat (BISMA) yang merupakan wadah kerukunan antarumat beragama, John N Palinggi meminta semua elemen masyarakat menghilangkan kebiasaan buruk, jika ingin Indonesia cepat bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Virus Corona (COVID-19).

Pertama, menghilangkan sikap membangkang. Harus patuh pada aturan saat kebijakan New Normal diberlakukan.

BACA JUGA: Bertahan dari Covid-19 dengan Mengubah Pola Hidup

John optimistis, ketika masyarakat mematuhi protokol kesehatan, penyebaran Covid bisa diminimalisir. Dengan demikian, aktivitas perekonomian dapat kembali bergairah.

“Kemudian, hentikan kebiasaan menghina orang lain, termasuk pemerintah. Belum tentu yang suka menghina itu saat dikasih kepercayaan memimpin bangsa ini bisa berbuat lebih baik," ujar John di Jakarta, Kamis (4/6).

BACA JUGA: Perpanjangan PSBB di Jakarta Sudah Tepat, New Normal Butuh Masa Transisi

John juga mengajak semua elemen bangsa mendukung kebijakan pemerintah yang mulai memberi kelonggaran bagi masyarakat menjalankan roda ekonomi.

Ia menyadari mungkin ada kekurangan dalam kebijakan pemerintah dan aplikasinya. Hal itu dapat disikapi dengan memberi masukan. Bukan malah menghina lewat media sosial.

BACA JUGA: Boni Hargens Mengaku Sudah Kantongi Nama Para Tokoh yang Ingin Merancang Kudeta

John melihat selama pandemi Covid-19, presiden dan seluruh jajaran pemerintahan yang ada telah berupaya keras menerapkan kebijakan-kebijakan strategis. Termasuk dari sisi komunikasi dan koordinasi pusat dan daerah, berjalan makin baik dan terarah.

Oleh karena itu, Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (Arson) ini meminta semua pihak taat pada aturan yang ada.

“Terkadang yang suka menghina juga hidupnya banyak cacat etika. Bisanya kritik sana-sini, tetapi tidak berkaca diri," katanya.

John mengingatkan, sikap nyinyir hanya akan menghasilkan sikap nyinyir lainnya. Hal itu hanya akan menambah kepahitan di tengah.

"Jangan sok pintar. Pintar bicara, pintar mengkritik, pintar menghina, dan lainnya. Padahal, kuncinya hanya taat pada aturan yang ada," katanya.

John kemudian mengingatkan, new normal merupakan upaya pemerintah menyeimbangkan antara ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan, dengan mencoba memutar pelan-pelan roda perekonomian.

John juga mengingatkan, bisa jadi Tuhan mengizinkan Covid-19 melanda dunia, sebagai tanda agar manusia bertobat untuk tidak gampang menghina, mencaci, menipu, membohongi, serta menggunjingkan orang lain.

"Hati-hati, mari tanggap dengan tanda-tanda ini. Bukan tidak mungkin ke depan maskernya akan naik menutupi mata. Hentikan semua kebiasaan negatif supaya maskernya turun ke bawah dan kita bisa hidup normal kembali," kata John.(gir/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler