jpnn.com - PEMBOBOLAN rumah kosong yang ditinggal mudik seolah ikut menjadi bagian dari "tradisi" Lebaran di Surabaya. Namun, kekompakan masyarakat dan polisi untuk melakukan tindakan preventif mulai membuahkan hasil. Dibandingkan tahun lalu, jumlahnya kali ini meng alami penurunan.
"Selama Ramadan 2012 lalu, tercatat total 72 kasus. Sementara hingga hari ini (kemarin, Red), baru masuk 41 kasus. Ada penu runan 43 persen," kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta.
BACA JUGA: Hendak ke TKP Petugas PMK Diserang
Setija mengakui, mengamankan Surabaya sampai nihil aksi pembobolan memang tugas berat. Tapi bukannya tidak mungkin. "Asalkan masyarakat dan polisi kerja samanya makin erat," tutur mantan Kapolres Sidoarjo tersebut.
Sebagai langkah awal, polisi tentunya akan mengoptimalkan skema pengamanan dengan kekuatan yang dimiliki. Itu mencakup lebih dari 1.230 personel gabungan Polrestabes Surabaya dan polsekpolsek jajaran.
BACA JUGA: Tertipu Calo, Empat Pemudik Telantar
Pihaknya, lanjut Setija, juga telah memerintah polsek-polsek untuk jemput bola melakukan pengamanan. Mereka harus aktif berkeliling dan membangun komunikasi dengan warga sekitar. "Bahkan, seorang pemudik yang khawatir rumahnya dibobol bisa mendatangi polsek terdekat, minta rumahnya diawasi lebih ketat," terangnya.
Seiring dengan itu, polisi juga melakukan kerja sama lebih erat dengan para satpam perumahan. Konsepnya sederhana, kalau bisa semua perumahan ditata akses keluar masuknya dengan one gate system. Kalau tidak bisa, dibuatkan pola pengamanan yang menyerupai one gate system. "Intinya, ada pengawasan lebih terhadap para pengendara nonwarga yang melintas di perumahan," terangnya.
BACA JUGA: Mercon Meledak, Satu Tewas, Dua Rumah Hancur
Setija mengingatkan, warga sendiri juga harus membuat langkah antisipasi. Misalnya, membuat alarm sendiri di rumahnya, memasang kunci ganda, atau menyalakan beberapa lampu di rumah. "Sehingga terkesan masih ada orang," tegasnya. (ano/c9/pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timah Panas Lumpuhkan Buron Curanmor
Redaktur : Tim Redaksi