QUETTA - Pakistan kembali diguncang bom beruntun. Kamis (10/1) dini hari tadi, terjadi empat ledakan di dua kota. Sedikitnya 101 orang tewas. Ini diklaim menjadi salah satu serangan bom terbesar beberapa tahun belakangan.
Serangan terparah terjadi di Quetta, ibukota Provinsi Balochistan. Peneror menyerang sebuah klub biliar yang memang selalu ramai. Di lokasi tersebut bom meledak dua kali.
Serangan kedua merupakan serangan yang paling banyak memakan korban. Sebab, begitu bom pertama meledak di dalam klub, orang-orang yang ada disekitar langsung menunju ke lokasi untuk menyelamatkan korban yang ada.
Nah, ketika mereka sedang bekerja mengevakuasi, seorang pembom bunuh lain yang berada di mobil di area luar klub tersebut langsung meledakkan dirinya. Alhasil korban yang berjatuhan lebih banyak. "69 orang tewas dan sedikitnya 100 luka-luka," kata Deputi Inspektur Polisi Hamid Shakil.
Korban yang berjatuhan itu termasuk anggota polisi, paramedis dan SAR. Ledakan di klub biliar itu terjadi beberapa setelah sebuah bom meledak di pasar yang masih berada di Kota Quetta. Dalam serangan itu, 11 orang tewas.
Serangan bom di Quetta ini merupakan yang terparah setelah serangan bom 2010, dimana saat itu bom meledak di tengah-tengah pawai kelompok Syiah. Korban tewas mencapai 50 orang.
Target serangan bom Kamis lalu diduga adalah masyarakat Syiah. Reuters pun melansir bahwa kelompok ekstrimis Lashkar-e-Jhangvi mengklaim bertanggung jawab atas serangan berdarah ini.
Kelompok tersebut adalah kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Mereka juga kerap menyerang kelompok Syiah bahkan aparat yang ada di kota tersebut. Selain itu kelompok militan di Provinsi Balochistan juga kerap menembak orang-orang Syiah yang sedang bepergian dengan bus ke negara tetangga Iran.
Sementara itu di hari yang sama di Mingora, kota terbesar di Provinsi Swat juga terjadi ledakan. Dalam insiden tersebut 21 orang tewas dan 60 luka-luka. Dengan begitu, empat ledakan bom yang terjadi di dua kota di Pakistan telah menewaskan 101 orang. (mas/jpnn)
Serangan terparah terjadi di Quetta, ibukota Provinsi Balochistan. Peneror menyerang sebuah klub biliar yang memang selalu ramai. Di lokasi tersebut bom meledak dua kali.
Serangan kedua merupakan serangan yang paling banyak memakan korban. Sebab, begitu bom pertama meledak di dalam klub, orang-orang yang ada disekitar langsung menunju ke lokasi untuk menyelamatkan korban yang ada.
Nah, ketika mereka sedang bekerja mengevakuasi, seorang pembom bunuh lain yang berada di mobil di area luar klub tersebut langsung meledakkan dirinya. Alhasil korban yang berjatuhan lebih banyak. "69 orang tewas dan sedikitnya 100 luka-luka," kata Deputi Inspektur Polisi Hamid Shakil.
Korban yang berjatuhan itu termasuk anggota polisi, paramedis dan SAR. Ledakan di klub biliar itu terjadi beberapa setelah sebuah bom meledak di pasar yang masih berada di Kota Quetta. Dalam serangan itu, 11 orang tewas.
Serangan bom di Quetta ini merupakan yang terparah setelah serangan bom 2010, dimana saat itu bom meledak di tengah-tengah pawai kelompok Syiah. Korban tewas mencapai 50 orang.
Target serangan bom Kamis lalu diduga adalah masyarakat Syiah. Reuters pun melansir bahwa kelompok ekstrimis Lashkar-e-Jhangvi mengklaim bertanggung jawab atas serangan berdarah ini.
Kelompok tersebut adalah kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda. Mereka juga kerap menyerang kelompok Syiah bahkan aparat yang ada di kota tersebut. Selain itu kelompok militan di Provinsi Balochistan juga kerap menembak orang-orang Syiah yang sedang bepergian dengan bus ke negara tetangga Iran.
Sementara itu di hari yang sama di Mingora, kota terbesar di Provinsi Swat juga terjadi ledakan. Dalam insiden tersebut 21 orang tewas dan 60 luka-luka. Dengan begitu, empat ledakan bom yang terjadi di dua kota di Pakistan telah menewaskan 101 orang. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boeing Tercanggih 787 Dreamliners Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi