jpnn.com - JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, simulasi bom yang akhirnya memakan korban di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, bukan dalam kaitan penjinakan bom.
Menurut dia, simulasi itu untuk memberi pemahaman pada satpam UHO mengenal jenis bom.
BACA JUGA: Pak Ahok, Baca Nih Pesan Wakil Ketua MPR
"Pelatihan itu hanya sekadar memperlihatkan, bukan memberi tahu pengamanan seperti apa jika ketemu bahan peledak atau bom," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (30/3).
Dia menampik bahwa simulasi dilakukan polisi untuk melatih satpam bagaimana menjinakkan bom. "Karena pengamanan terhadap bahan bahaya atau bahan peledak dilakukan tenaga ahli," imbuhnya.
BACA JUGA: Nah lo! KPK Juga Ikut Bidik Nyalla
Agus menjelaskan, sebenarnya simulasi pengenalan bom berlangsung selama 10 hari. Namun, tanpa sebab yang pasti bom meledak di tengah-tengah simulasi berlangsung.
"Itukan bagaimana pengenalan terhadap bahan peledak. Bagaimana tindakan jika ditemukan benda mencurigakan yang diduga bahan peledak," bebernya. (mg4/jpnn)
BACA JUGA: PKS: Ahok Tinggalkan Partai Politik, Jangan Dibalik
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: 4 Pangkalan Militer Indonesia Segera Selesai
Redaktur : Tim Redaksi