Bom di Solo, Bogor Siaga Satu

Senin, 26 September 2011 – 05:42 WIB

BOGOR -  Menyusul insiden bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/9), Kepolisian Resort Bogor Kota dan Polres Bogor menyisir semua gereja dan merazia kendaraan berpelat nomor asing.

Kapolres Bogor Kota, AKBP Hilman yang mendengar berita bom bunuh diri melalui media massa, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di Kota Bogor untuk meningkatkan keamanan dan menyisir seluruh gereja.   “Kita sudah perintahkan seluruh polsek untuk mendatangi gereja dan berkoordinasi dengan personel pengamanan gedung,” tegasnya

Ia menegaskan, insiden bom bunuh diri di Surakarta yang mengakibatkan satu orang tewas dan sembilan orang luka berat adalah peringatan bagi seluruh aparat keamanan wilayah untuk siaga satu mengamankan wilayahnya masing-masing

BACA JUGA: Foke Minta Ancol Lakukan Investigasi

“Semua wilayah berpotensi
Nah, ini adalah peringatan bagi kita semua untuk selalu waspada,” ungkapnya

BACA JUGA: Seluncur Roboh, Empat Pengunjung Atlantis Luka



Ditanya terkait status keamanan kota hujan saat ini, Hilman menjamin masih kondusif
Ia mengimbau kepada seluruh tokoh agama dan wilayah, jika menemukan pendatang baru ataupun hal-hal mencurigakan di lingkungan rumah ibadah, segera melaporkan kepada pihak kepolisian setempat

BACA JUGA: Ikut Demo FPI, 30 Warga Bogor Diracun

“Kita berharap Bogor tetap amanAntisipasi tetap kita lakukan sedini mungkin, kita harapkan kerjasama aparat wilayah setempat mulai dari RT, RW, lurah sampai camat,” tekannya.

Hal serupa dilakukan Kapolres Bogor AKBP Heri SantosoSelain menginstruksikan peningkatan pengamanan di rumah ibadah, ia juga berkoordinasi dengan pemimpin rumah ibadah di seluruh Kabupaten Bogor untuk membentuk pengurus keamanan internal yang diposisikan sebagai pengamanan ring satu.

“Untuk ring satu kita percayakan kepada pengurus gerejaTidak etis jika polisi masuk ke ruang ibadahNah, untuk ring dua yaitu luar gereja, kita sudah kerahkan personel khusus memantau keamanan luar,” tegasnya.

Heri juga menegaskan, pengurus keamanan internal ditujukan untuk mengawasi gerak-gerik jemaat asing atau baru yang sebelumnya tidak pernah beribadah di gereja yang bersangkutanSelain jemaat baru, pengurus internal juga harus memeriksa jemaat yang mengenakan jaket ataupun pakaian tebal yang terlihat tidak normal.    “Kalau untuk ring dua kita sudah kerahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan penjagaanKita juga sudah koordinasikan masalah ini kepada seluruh Babinkamtibnas untuk selalu siaga, jika ada temuan atau pendatang yang mencurigakan segera laporkan kepada kepolisian terdekat,” pintanya

Polres Bogor selain meningkatkan pengamanan di rumah ibadah, juga merazia kendaraan di sejumlah titik lokasi yang menjadi palang pintu masuk BogorDi Parung misalnya, operasi pekat lodaya dilakukan dengan sasaran utama mobil-mobil boks dan kendaraan bermuatan lebih.  Penjagaan juga dilakukan di perbatasan Gunungsindur.  “Ini sudah menjadi edaran pusatSebagaimana banyak kejadian teror yang mengancam, tentu ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ungkap Kapolsek Parung Kompol Maksum Rosidi

Koordinator Keamanan Gereja Kathedral, Sungkowo mengatakan, pasca ledakan bom, pihak gereja langsung membentuk tim keamanan internal yang beranggotakan para jemaat serta menambah personel keamanan dari biasanya dua menjadi empat orang.
“Kami sudah membentuk tim keamanan, mudah-mudahan tak terjadi apa-apaSoalnya kita hafal dengan jemaat yang datang ke sini,” ujarnya kepada Radar Bogor (JPNN Grup)

Menurut dia, pascaledakan bom, empat anggota polisi sempat datang ke gereja hanya untuk memberi penjelasan agar lebih waspada terhadap orang yang tak dikenal, dan mengecek kesiapan petugas keamanan setempat“Kita sepenuhnya menyerahkan keamanan kepada polisi, tapi kami juga terus menjaga 600 jemaat yang sedang beribadah,” tegas Sungkowo lagi.

Menyikapi  insiden bom bunuh diri di Solo, anggota Komisi III Bidang Hukum DPR RI, Maruarar Sirait mengatakan, kejadian tragis yang terjadi di Surakarta adalah akar masalah yang tentu tidak sederhanaMenurut dia, konflik ini merupakan bentuk ketidaksadaran warga negara terhadap arti penting nilai-nilai dalam Pancasila dan sikap arogan yang enggan memaknai semboyan Bhineka Tunggal Ika“Inilah akibat dari rontoknya pemahaman Pancasila,” ungkapnya saat menghadiri pelantikan Taruna Merah Putih di Gedung Wanita Bogor

Politisi PDIP ini mengkritik kinerja aparat kepolisian yang dinilainya kecolongan menjaga stabilitas wilayahPadahal, menurut dia, plotting anggaran pengamanan untuk Polri terbilang lebih dari cukup setiap tahunnyaDia juga meminta, insiden di Solo jangan sampai ada penyimpulan yang membuat salah satu pihak dijadikan kambing hitam ataupun disudutkan“Ini membutuhkan ketenangan, pemahaman dan jangan sampai bertindak ataupun menyimpulkan dengan satu sudut pandang saja,” imbaunya.(yus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gali Jamban, Temukan Granat Masa Penjajahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler