JAKARTA - Aksi Demonstrasi yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nyaris berujung mautLebih dari seratus anggota FPI harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Jakarta karena keracunan makanan usai berdemonstrasi, Kamis (22/9)
BACA JUGA: Gali Jamban, Temukan Granat Masa Penjajahan
“Mereka dirawat di beberapa rumah sakit di Jakarta,” kata Ketua FPI Jakarta, Habib Salim, Sabtu (24/9)
Sebanyak 20 korban keracunan dirawat di RS Pelni, 33 orang di RS Bhakti Mulia, 9 orang di RS Agung Manggarai Jakarta dan 1 orang di RS Medika Kemayoran
BACA JUGA: Polresta Depok Sita 72 Motor Tak Bertuan
Selain itu, 15 orang dirawat di RS Tarakan Cideng dan 2 orang di RS Klender Jakarta TimurBACA JUGA: Sikat Habis Angkutan Kaca Gelap
Para korban berasal dari berbagai daerah di Jabodetabek, termasuk 30 orang dari FPI Gunungputri, Kabupaten Bogor dan 28 anggota Gerakan Reformis Islam (Garis) dari CianjurHabib Salim menyatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Markas Kepolisian Sektor Metro SetiabudiSebab, ada dugaan makanan yang dibagikan kepada massa FPI usai berdemonstrasi di gedung KPK mengandung racunNasi bungkus dilahap peserta FPI saat perwakilan massa bernegosiasi dengan petugas KPK
Identitas sang pemberi nasi bungkus "beracun" sudah dikantongi FPIFPI telah membawa barang bukti berupa nasi bungkus yang disantap para korban ke Mako Sektor Metro Setiabudi“Kita sudah amankan bungkusan nasi yang dimakan laskarSaya juga tidak tahu dapat nasinya dari mana,” tutur Habib Salim.
Pada Kamis (22/9), ratusan orang yang tergabung dalam Laskar Antikorupsi Pejuang (Laki Pejuang) berunjuk rasa di depan Gedung KPKLaskar itu terdiri dari tokoh-tokoh lintas agama dan tokoh nasionalis seperti Ketua FPI Habib Riziq, budayawan Ridwan Saidi, Fuad Bawazir dan Permadi.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, mereka mendirikan panggung di depan Gedung KPK untuk mendeklarasikan ormas yang bertujuan membentuk pengadilan rakyat, jika kasus seperti skandal Bank Century tidak segera dituntaskan KPK
Sementara itu, Ketua FPI DKI Habib Selon mengatakan, pengobatan para korban keracunan diswadaya dari DPP dan DPD FPIIa menambahkan, pada Kamis (22/9) sekitar pukul 15:30, beberapa anggota FPI mengeluh muntah-muntah dan akhirnya merembet ke wilayah-wilayah lainFPI menurunkan tim untuk menyelidiki siapa yang memberi makan ini
"Kita sudah tahu siapaTetapi kita sudah serahkan ke polisi untuk dilakukan penyelidikanKita belum bisa menentukan apakah diracun, keracunan atau nasinya kadaluwarsaFPI kan musuhnya banyak," papar Selon.
Ditanya apakah ada dugaan massa FPI itu diracuni, Selon mengatakan, kemungkinannya bisa saja"Ya, ada misi-misi orang tertentu yang ingin menghancurkan FPI, kita tidak tahu yaYang pasti besok (hari ini, red) ada pelantikan pengurus komandan laskar FPIAda indikasi tidak bagus, jadi kita serahkan ke kepolisian untuk mengusutnya," jawabnya.
Korban-korban keracunan ada yang sudah pulih dan dipulangkan, dan ada juga yang masih dirawat"Alhamdulillah sejauh ini belum ada yang menjurus ke kematian," tutup Selon.
Terpisah, Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum FPI Kabupaten Bogor H Ending Syarifudin mengatakan, pihaknya tak mengirimkan utusan untuk mengikuti aksi di Gedung KPK, Jakarta“Secara kelembagaan, saya tak menerima laporan adanya anggota FPI yang akan berangkat ke Jakarta,” katanya saat dihubungi semalam.
Namun, ia tak menampik bila ada beberapa anggota FPI Kabupaten Bogor yang datang ke Jakarta berdemonstrasi pada Kamis (22/9)“Kalau pun ada yang berangkat, itu berangkat secara individuKarena, secara kelambagaan dari Kabupaten Bogor tak ada yang laporan ke saya,” tambahnya lagi.
Saat ditanya tentang adanya kebenaran adanya 30 anggota FPI dari Kecamatan Gunungputri yang keracunan, ia pun tak lantas membenarkannyaIa juga tak mau menduga-duga apakah diracun atau keracunan massal usai berdemonstrasi di depan gedung KPK(sal/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dinsos Berdayakan Ratusan Gakin
Redaktur : Tim Redaksi