Bom Diracik di Kamar 1808

Libatkan Aktor WNA, Simpan di Tas Laptop

Sabtu, 18 Juli 2009 – 12:42 WIB
SASARAN- Hotel The Rizt Carlton Jakarta yang menjadi sasaran peledakan bom Jumat (17/7). Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos
JAKARTA -  Tim Densus 88 Mabes Polri menduga peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton kemarin pagi melibatkan warga negara asing(WNA)

BACA JUGA: Korban Luka Bakar Dirawat Sebulan

Aksi pengeboman itu dirancang secara rapi dan dilakukan secara berkelompok
"Lebih dari empat orang, kemungkinan dua menginap, yang lain datang bergantian menyuplai bahan-bahan

BACA JUGA: Ledakan Bom Pukulan ke SBY

Tapi, itu baru analisis awal, masih didalami," kata sumber Jawa Pos yang menangani kasus ini tadi malam

    
Bom yang meledak di Pub Tentakel, lobi Hotel JW Marriott pada pukul 7.47 dan di Restoran Airlangga, Hotel Ritz-Carlton pukul 7.50 itu dilaporkan sebagai aksi bom bunuh diri

BACA JUGA: Perintah Menhub, Kargo Diperiksa Ketat

Tubuh pelaku remuk, namun muka mereka masih bisa diidentifikasiKapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) memastikan hal itu berdasarkan olah TKP, analisa, dan pemeriksaan saksi-saksi
    
"Bisa ditegaskan itu bom bunuh diri dan dua pelakunya saat ini sedang dalam pendalaman (identitasnya)," kata BHD dalam keterangan persnya di depan Hotel Ritz-Carlton tadi malamKapolri kemarin datang ke TKP didampingi hampir semua petinggi PolriDi antaranya Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanegara, Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji, Kabaintelkam Irjen Pol Saleh Saaf, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono, dan Kadivhumas Polri Irjen Pol Nanan Sukarna.
    
Di tempat yang sama, hingga tadi malam, personel Detasemen Khusus 88 Mabes Polri masih bekerja keras mengungkap peledakan bom ituKesatuan berlambang burung hantu itu membentuk pos komando di lantai tiga Hotel Ritz-Carlton.Tim Densus 88 langsung dipimpin Kepala Densus 88 Brigjen Saut Usman NasutionMereka menarik seluruh regu-regu Densus dari daerah"Ada dua regu yang ditarik dari Lampung, Jogjakarta dan Jambi, mereka sekarang sudah di Jakarta," imbuh sumber dari Mabes Polri tadi malam
   
Sehari sebelum bom terjadi, tim Densus sedang berkonsentrasi di Lampung dan JambiItu karena hasil penyidikan dan pengejaran tersangka teroris di Cilacap mengarah ke dua lokasi luar Jawa ituDensus yakin jaringan Cilacap terkait dengan peledakan JW MarriottApalagi, bom yang meledak itu identik dengan penemuan bom di rumah Baridin pada hari Selasa ( 14/07) di dusun Mlela Desa Pasuruhan RT 18 RW 06 Kecamatan Binangun, Cilacap ( JP, 15/07)
    
Baridin sendiri masih belum tertangkapPolisi menduga Baridin adalah mertua Noordin M TopSebagian anggota tim sekarang juga mengamankan saksi-saksi kunci yang selamat dalam pengeboman itu"Untuk saksi ada petugas resepsionis hotel, ada tamuMereka dilindungi di lokasi yang dirahasiakan," kata sumber itu
   
BHD menjelaskan, pelaku yang diduga meledakkan bom di Hotel Ritz Carlton relatif masih bisa dikenali karena kondisi mukanya masih utuhSementara pelaku di J.WMarriott, batok kepalanya lepas"Tapi dari kulit muka, dengan peralatan yang dimiliki Polri nanti masih bisa diidentifikasi," terangnya.
   
Identifikasi terhadap dua korban yang didua menjadi pelaku bom bunuh diri itu dianggap pentingSebab, lanjut Kapolri, pihaknya bisa mengungkap siapa di balik aksi pengeboman itu"Pelaku masih dalam proses untuk dilakukan penyisiranKami akan telusuri, tangkap, dan menindak tegas," tegas lulusan Akpol 74 ituBHD juga belum memastikan identitas kewarganegaraan dua pelaku itu
   
Menurut Bambang, selain dua bom yang meledak, polisi juga menemukan satu bom aktif dengan jenis yang sama di kamar 1808 Hotel J.WMarriottBom tersebut lantas berhasil diurai dan dijinakkan oleh tim Gegana Polri sekitar satu setengah jam setelah peledakan terjadi
    
Bom yang berhasil diurai di kamar itu, berbahan utama black powder dan berjenis low explosiveNamun, untuk menimbulkan efek mematikan, pelaku menggunakan mur dan campuran gotriTeknik ini mirip dengan yang digunakan kelompok militan jaringan Noordin M Top.  
   
Kapolri mengakui, kamar 1808 menjadi posko kelompok pengebomMereka check in di hotel bintang lima itu sejak 15 JuliNamun dia hanya menyebut inisial penyewa kamar, yaitu NASaat disebut nama Nurdin Aziz, Kapolri menjawab, "Saya tidak mau berandai-andai untuk pengungkapan.?
   
Hasil olah TKP yang dilakukan, lanjut dia, dari sembilan korban tewas, satu WNA dipastikan meninggal duniaDari total 55 korban luka, ada 18 WNA lain yang menjadi korban luka-luka dan masih menjalani perawatanBambang tidak menampik jumlah korban WNA yang tewas akan bertambahAlasannya, empat korban di Hotel J.WMarriot adalah WNA"Kami tidak mau gegabahSetelah tim bekerja, baru diketahui identitas korban," jawab Kapolri saat ditanya asal negara korban.
   
Secara tersirat, Bambang mengakui jika peledakkan di dua hotel bintang lima akibat kelalaian pihak keamanan dalam memeriksa tamuDia meminta pengeola hotel-hotel dan swalayan untuk menjalankan SOP keamanan"Di negara lain bahkan ada yang meminta ikat pinggang dan sepatu dicopot," kata Kapolri lantas menyebut hal itu tidak akan membuat tersinggung jika hal itu dilakukan dengan santun"Jangan sampai ada pengakuan ini laptop (sehingga bisa lolos)," imbuhnya.
    
Kadivhumas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna menambahkan, pelaku diduga kuat memasukkan bom dengan tas laptop"Kemungkinan dipreteli dulu, baru dirakit di dalam hotel," katanyaInformasi yang dihimpun Jawa Pos dari berbagai sumber, Nurdin menggunakan identitas KTP untuk check inDia membayar deposit langsung untuk tiga hari ke depanKarena menggunakan uang dollar cash, Nurdin diharuskan membayar tiga kali lipatnya.
   
Tarif sehari di kamar 1808 seharga 105 USDUntuk menginap tiga hari (tanggal 15-17 Juli), Nurdin membayar langsung 1000 USDItu merupakan harga promo bulan JuliJW Marriott Kuningan mempunyai 297 kamar dan 29 suites"Menurut pengakuan resepsionis, tamu 1818 tidak menggunakan credit card," kata sumber Jawa Pos (Grup JPNN) yang menolak identitasnya dikorankan
   
Dari kamar itu, Nurdin merakit dan mengkomando jaringannya"Di kamar 1818 masih ditemukan skema berupa catatan tangan, dan sebuah ponsel," katanyaTamu-tamu Nurdin tidak datang bersamaan"Kami sedang telusuri CCTV di lorong lantai 18," katanya
    
Dari hasil pengamatan sementara, setiap tamu yang datang menemui Nurdin menggunakan topi dan kaca mata hitam"Di JW Marriott, style tamu seperti itu (topi dan kaca mata hitam) sangat wajar," katanyaDimanakah Nurdin" Ada dua keterangan yang berbedaSalah seorang sumber Jawa Pos (JPNN Grup) menyebut Nurdin sempat meloloskan diri"Saat dilacak, kamar terkesan ditinggalkan tergesa-gesa," katanya
   
Namun, sumber yang lain menyebut, Nurdin justru diduga menjadi pelaku bom di Ritz Carlton"Dia mempunyai akses yang lebih leluasa menuju Ritz Carlton," katanyaAkses itu diantaranya bisa melalui lorong bawah tanah yang menghubungkan lobby JW Marriott dengan basement Ritz Carlton
   
Dari jenis bom yang dipakai sifatnya bukan combustive (membakar) namun deflagrasi (menghancurkan )Jenis ini dapat dilihat dari gordyn (tirai) yang tidak terbakar sampai habis di restoran Airlangga Ritz CarltonDalam klasifikasi bom, ada dua jenis yang menonjolYakni  menggunakan potassium chlorate, Pentaerythritol tetranitrate (PETN), dan bahan ANFOs (Ammonium Nitrate Fuel Oil Solution)
    
Kebakaran yang terjadi di hotel karena sifat semua bahan  tersebut adalah combustive (membakar)Sedangkan kebakaran kecil yang terjadi berbanding terbalik dengan kekuatan ledakan yang menghancurkan interior gedungSebagai gambaran, lobby Plaza Mutiara juga hancur berantakan terkena efek ledakan.
    
Ledakan di JW Marriott di Pub Tentakel yang letaknya berdampingan dengan Restoran Syailendra itu juga menghancurkan kaca gedung lobi belakang hingga merusak pohon-pohon palem yang ada di dekat jalan kecil penghubung lobi
    
Menurut sumber Jawa Pos, baik chlorate, Pentaerythritol tetranitrate (PETN), maupun ANFOs (Ammonium Nitrate Fuel Oil Solution) semuanya dapat dibuat secara manual (home-made), namun ketiganya tidak dapat berdiri sendiriSebagai booster ketiga jenis tersebut membutuhkan detonator dalam peledakannya
    
PETN dapat dirakit dengan pencampuran dari "pentaerythritol yang berasal dari gabungan nitrat "dan asam sulfat"Keduanya dapat dibeli di toko kimia," katanyaSedangkan ANFOs merupakan gabungan dari Ammonium Nitrate dengan kadar 92 persen yang digabungkan dengan bensin berkadar delapan persenKesemuanya dapat diperoleh dipasaran dengan mudah.
    
"Dalam konteks ledakan ini, dimungkinkan bahwa jenis bom yang dipakai adalah bom perpaduan antara combustive dengan deflagrasiDengan tujuan bukan untuk memberi efek hancur yang luar biasa seperti di bom bali I dan II, namun hanya untuk memberi shock effect yang besar dengan tujuan mengesankan bahwa terorisme masih ada di Indonesia," katanya
    
Karena itu, kemungkinan besar yang digunakan sebagai booster adalah bahan  sementara lapisan luarnya adalah black powderNama terakhir ini sebenarnya istilah untuk menyebut sebuah senyawa eksplosif dari potassium chlorat, sulfur, dan karbonIni diduga dari asapnya yang berwarna putih dengan kondisi ledakan yang bersifat demolisi (menghancurkan)"Itu karakter TNTSemuanya jadi terlihat berantakan," urainya
    
Unsur TNT-nya tampak lebih dominan dari black powder, karena panasnya terasa kurang"Lain dengan Bom Bali yang bersifat sangat panasKarena memang dominan black powder-nya," imbuhnyaBahan lain yang digunakan adalah lead acyd, sebuah campuran antara natrium acid dan nitrat.Sumber tersebut juga bisa memperkirakan seberapa besar dan ukuran bom tersebut
    
"Melihat tingkat kerusakannya, tampaknya antara 7 kg-12 kgKira-kiranya seberat 10 kg," tandasnyaBom seukuran ini bisa ditempatkan di banyak benda"Ditaruh dalam kardus kecil, atau tas punggung kecil sudah masuk," tambahnyaDan untuk bom sebesar itu, maka lead acyd yang dibutuhkan hanyalah sebanyak sebotol obat tetes mata Insto
    
Sumber tersebut juga menuturkan bahwa pihaknya tengah mendalami bagaimana bom tersebut bisa masuk ke dalam hotelSalah satu yang paling dicurigai adalah menjadi tamu terlebih dahuluMenurutnya, sistem pengamanan hotel sekarang memang sudah cukup baikArtinya, siapa pun yang masuk pasti terperiksaNamun, tetap mudah diakali oleh orang-orang yang telah punya rencana jahat terorganisir"Sangat mudah untuk menyelundupkan bahan-bahan peledak tersebut," urainya
    
Dari pantauan koran ini, sebenarnya ketatnya pengamanan JW Marriot Jakarta bisa dilihat dari aturan yang dilakukan di situ yang ketatnya melebihi hotel lain mana punMobil yang masuk hotel harus melewati jalan khusus untuk pemeriksaanDi pos pemeriksaan ini mobil seperti berada dalam kerangkengSelama diadakan pemeriksaan, palang besi yang kokoh masih terkunci di depan mobilSedang palang besi yang ada di belakang mobil juga ditutupkanDengan demikian kalau sampai ditemukakan barang yang mencurigakan, mobil tersebut tidak bisa lariPemeriksaan mobilnya sendiri sangat teliti
     
Termasuk harus membuka kap mesinTidak ada pemeriksaan di hotel lain yang sampai membuka kap mesinDi pinggir jalan di depan lobi pun mobil dilarang berhenti atau parkirKalau ada mobil yang berhenti di pinggir jalan umum ini petugas hotel akan mengusirnya
     
Padahal jalan ini bukan milik hotelSampai-sampai banyak orang yang kesalDirektur TV-One, Karni  Ilyas, termasuk orang yang pernah komplain soal "penguasaan" jalan umum oleh Marriott ini.Lobi hotel itu sendiri kini sudah berada jauh dari tempat mobil penumpang berdiriDulu, sebelum bom 2003, mobil bisa berhenti di depan pintu lobiSetelah itu tidak bisa lagi, karena sudah dibangun teras yang luas di sepanjang jarak antara drop mobil dengan lobi.
    
Hingga kini, sumber tersebut masih belum habis pikir kenapa dalam pemeriksaan di hotel-hotel hanya menggunakan detektor logam"Seharusnya bayangan tentang bom yang berisi besi-besi atau selalu mengundang logam harus dihilangkanKarena, biasanya bahan-bahan dibawa secara terpisah baru kemudian dirakit di dekat tempat sasaran," urainya
   
Salah satu caranya adalah dengan menyelundupkannya melalui cairanUntuk bahan yang paling berbahaya, yakni lead acyd, bisa diselundupkan melalui dicampurkan dengan cairan"Nanti sekilas seperti sebotol susuBerwarna putihSepintas tak bakal dicurigai," tuturnya
   
Begitu di dalam, cairan tersebut dibiarkan, kemudian disaring"Paling lama, dua hari lead acyd tersebut sudah siap digunakanBegitu pula dengan bahan-bahan lainnya," katanyaModus ini pernah digunakan oleh para aktivis Jamaah Islamiyah ketika menyelundupkan bahan-bahan bom dari Jawa ke Poso.
   
Pengamat intelijen dan terorisme dari Research Center For Terrorism and Security (REACT) Rakyan Hadibrata menyebut, serangan ini sebagai teknik baru pelaku bom bunuh diri"Kalau dari penelitian kami, pelaku istimata pasti akan memilih waktu yang paling banyak korban jatuh," katanya
   
Rakyan menyebut, pelaku jihad dengan pengebiman bunuh diri pasti akan memilih korban sebanyak mungkin untuk memberi efek kekahawatiran luar biasa"Ini berarti ada perubahan teknikAtau mungkin saja meledak sebelum waktunya, artinya yang meledak itu sebenarnya kurir," katanya
   
Secara terpisah, Ali Fauzi, adik Amrozi dan Ali Ghufron tersebut mengaku tak bisa menjawab apa-apa"Saya tak bisa menjelaskan, karena memang saya tak tahu," urainyaBagaimana soal modus-modus pengiriman bahan-bahan bom, Ali juga menolak untuk berkomentarHanya, Ali mengatakan bahwa orang-orang dari kelompok militan tak boleh diremenkan kemampuannya
    
"Saya tahu kemampuan beberapa orang di kelompok militan dalam membuat bomSangat ahliTapi bukan berarti saya menuduh mereka," jawabnya, singkatPeristiwa pengeboman Hotel J.WMarriot dan Ritz Carlton di Kawasan Mega Kuningan kemarin pagi tidak mudah dilupakan oleh Alex AsmasoebrataMaklum sajaSaat kejadian, mantan pembalap itu sedang melakukan rutinitasnya tiap pagi, yakni lari pagi.
   
"Tiap pagi saya selalu joggingJalanan ini menjadi track jogging saya," kata Alex saat ditemui di depan Hotel Ritz Carlton, kemarin (17/7)Saat berbincang dengan wartawan, Alex masih shock dengan tangannya yang tampak gemetar memegang segelas air mineralSaat terjadi ledakan pertama, Alex sedang berlari menuju ke Hotel J.WMarriottDia lantas berusaha mencari tahu asal ledakan"Ternyata bagian depan hotel sudah hancur berantakan," katanyaTak berselang lama, di depannya, yakni Hotel Ritz Carlton, juga meledak.
   
Saat itu, lanjut dia, kepanikan langsung terjadi di sekitar dua hotel bintang lima tersebutAlex juga menjadi saksi bagaimana korban yang umumnya mengalami luka bakar meminta pertolonganDi antaranya empat WNA yang keluar dari Hotel J.WMarriott
    
"Satu pingsan dan yang tiga kakinya remukMukanya kena api," kata ayah pembalap wanita Alexandra Asmasoebrata ituDia juga ikut membantu mengevakuasi korban yang banyak berada di pinggir jalan"Saya ikut memanggil-manggil taksi karena belum ada ambulance," kata Alex
   
Secara terpisah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Yulianto Sochebu mengungkapkan bahwa hotel bintang tiga, empat, dan lima memiliki Standard Operating Procedure (SOP) Front Office (FO) dalam penerimaan tamu hotel.
   
"Tamu hotel itu kedatangannya dibagi menjadi duaYakni melalui reservation atau pesan dan yang langsung datang atau disebut walk in guest," katanya saat dihubungi Jumat (17/7).
   
Namun perlakukan untuk kedua jenis tamu tersebut samaYakni menunjukan kartu identitas pada pihak hotel"Bisa berupa KTP atau paspor bagi warga Negara asing."
   
Setelah menerima identitas, maka pihak hotel akan membuat salinannya dan menyimpan sebagai catatan" FO membutuhkan data histori tamuYang ditanyakan adalah nama lengkap, nomor inditas, alamat, dan profesi."
   
Sebelum masuk, tamu juga akan di mintai keterangan mengenai cara pembayaran tagihanJika menggunakan uang tunai, maka pihak hotel biasanya memintah deposit antara dua hingga tiga kali lipat dari tarif kamar hotel tamu bersangkutan"Ini bertujuan untuk mengamankan kamar kami dan memudahkan tamu pada saat keluar (check out)."   
   
Untuk tamu yang memilih membayar menggunakan kartu kredit, maka pihak hotel akan meminta tamu tersebut menandatangi dokumen Sign On File (SOF)Yang memungkinkan pihak hotel untuk menagih pegeluaran tamu selama menginap di hotel melalui kartu kredit mereka"Kopian kartu identitas juga di perlukan untuk data SOF tagihan kartu kredit," terang dia.
     
Kalau benar bahwa bom itu dirakit di dalam kamar hotel sejak enam hari sebelumnya, tampaknya, memang sulit menyalahkan pihak keamanan hotelSeberapa ketat pun pengamanan, rasanya taktik teroris itu sulit dikontrolSebab teroris bisa memasukkan bahan-bahan peledak dalam jumlah sedikit-sedikit dan dalam bentuk yang terpisah-pisah.
     
Bahwa "tamu" itu sudah berada di hotel selama enam hari sungguh menarik ditelusuriMisalnya apakah tamu itu sendirianAtau sendirian tami sering punya "tamu" lainnyaSebab, seorang tamu bisa minta dua buah kunci, sehingga bisa jadi yang satu orang terus berada di kamar (untuk menjaga agar kamarnya tidak dimasuki petugas kebersihan hotel), sedang kunci yang satunya lagi bisa dipakai temannya untuk keluar masukBahkan bisa jadi kunci tersebut bisa diserah terimakan ke teman yang lain lagi sehingga yang keluar masuk hotel bisa orang yang berbeda-beda untuk menghindari kecurigaan.
     
Yang juga perlu ditelusuri adalah, apakah selama enam hari tersebut kamar 1808 itu selalu digantungi tanda "don't disturb" di pintu luarnya sehingga tidak akan ada petugas hotel yang berani mengangguAtau untuk menghindari kecurigaan, justru sesekali kamar tersebut minta dibersihkan, tapi tetap dengan ditunggui agar petugas pembersih tidak menyentuh wilayah tertentu di kamar ituAtau satu hari minta bagian tertentu dibersihkan lalu di hari lain bagian yang lain lagi yang boleh dibersihkan.

Para para petugas hotel akan bisa bercerita banyak mengenai kamar 1808 justru karena lamanya penguhuni tersebut berada di kamar tersebut.(rdl/fal/ano/aan/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Identik Bom Kelompok Cilacap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler