Bom Marriot Menuai Kecaman

Senin, 22 September 2008 – 11:47 WIB
ISLAMABAD – Ledakan dahsyat yang terjadi Sabtu (20/9) malam di Marriott Hotel, Islamabad mengundang kecaman negarawan dari beberapa negaraBanyaknya nyawa yang melayang, menjadikan peristiwa itu sebagai serangan teroris paling berdarah yang pernah terjadi di ibukota Pakistan tersebut

BACA JUGA: Klub Malam dan Tambang Terbakar, Puluhan Tewas

Berbagai media melansir setidaknya 60 orang tewas bahkan, kejadian itu disebut sebagai 11 September bagi Pakistan


Konon, sejatinya, ledakan bunuh diri di area hotel itu menyimpang dari yang direncanakan

BACA JUGA: Olmert Tak Akan Halangi Livni

Beberapa media melaporkan bahwa tujuan awal pengeboman adalah adalah kediaman Perdana Menteri (PM) Pakistan Yousef Raza Gilani


Pasalnya, di tempat itu sedang berlangsung acara buka puasa bareng

BACA JUGA: Ditujukan Bunuh Presiden-PM

Banyak anggota Parlemen Pakistan berkumpul di tempat ituBegitu pula dengan beberapa petinggi negara dan komandan militer, juga hadirDan beberapa jam sebelumnya, Presiden terpilih Asif Ali Zadari memperingatkan Parlemen berkaitan tentang kerusuhan yang dilakukan Al Qaidah di perbatasan Afghanistan.

Tapi, lantaran keamanan di tempat itu terlampau ketat, maka truk berisi bom yang dibawa pelaku bom bunuh diri kesulitanMaka, mereka pun mengalihkan sasaran pengeboman ke Marriott yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja dari rumah GilaniMeskipun bukan merupakan sasaran utama pengeboman, sebenarnya jaringan hotel mewah berskala internasional yang ada di Islamabad itu telah lama menjadi dianggap sebagai sasaran kelompok Islam garis kerasSebab, Marriott kerap menjadi jujugan tempat pertemuan para diplomat negara-negara barat dan elit politik Pakistan

’’(Peristiwa) itu jelas-jelas merupakan peringatan bagi pemerintah dan militer,  tentang apa yang bisa terjadi di masa depan bila mereka menyerukan perlawanan terhadap militan di area barat laut,’’ kata Talat Masood, seorang pensiunan jenderal angkatan darat yang menjadi analis keamanan kepada AFP’’Pesan mereka adalah bila kalian bersekutu dengan Amerika, kalian berurusan dengan kami.’’

Lebih lanjut, Masood mengatakan bahwa negerinya memerlukan sosok seorang pemimpin yang lebih paham apa yang sejatinya dibutuhkan PakistanBagi pria yang pernah 39 tahun menjadi petinggi Departemen Pertahanan Pakistan itu, pemimpin baru yang dimiliki Pakitan kurang memahami dan memperhatikan situasi yang sebenarnya terjadiDan meskipun telah menggulingkan pemerintahan Presiden Pervez Musharraf pada Agustus, nyatanya mereka juga tetap mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan jenderal yang mendapat kekuasaan setelah mengudeta Nawaz Sharif pada 1999Yakni, dengan terlalu percaya pada kekuatan militer

’’Seharusnya, pemerintah mengatasinya krisis yang terjadi dengan strategi mengombinasikan antara aspek politik, militer, dan pembangunanBila tidak, situasi dapat semakin memburuk,’’ lanjut dia’’Lagi pula, sulit dipercaya hanya karena Zardari bicara kepada Parlemen, mereka tanggapi dengan mengirimkan truk berisi 600 kg peledak melewati area dengan pengamanan ketat.’’

Senada dengan itu, analis lain menuturkan ledakan itu memang peringatan bagi pemerintahTapi, memperingatkan pemerintah atas kedekatannya dengan Amerika Serikat (AS)Meski belum ada klaim pertanggung jawaban atas ledakan itu, tapi beberapa pihak yakin itu ulah Al Qaidah dan Taliban

Sebab, para militan yang berada di wilayah perbatasan Afghanistan kini sedang merasa di bawah tekananUtamanya, dari serangan misil yang dilancarkan pasukan AS’’Serangan tersebut merupakan pesan dari Al Qaidah dan Taliban bahwa mereka akan membalas serangan yang dilancarkan Pakistan dan AS sampai mereka menghentikan tekanannya,’’ kata analis Hasan Askari kepada AFP.

Tampaknya, kemungkinan terjadi lebih banyak serangan cukup besar mengingat kebencian militan kepada pemerintah yang kini berkuasa di PakistanSebab, Zardari dikenal sangat dekat ASSedangkan, para militan tadi sangat antipati kepada Negeri Paman Sam itu.

September ini, ledakan bom terjadi di beberapa wilayah di PakistanSeperti, wilayah utara di Islamabad, wilayah timur Lahore, serta wilayah barat di Mardan dan CharsaddaMemang, serangan-serangan itu terjadi menyusul meningkatnya aksi militer terhadap militanDan akibatnya, ratusan ribu warga sipil harus mengungsi akibat bentrok tersebut

Aksi pengeboman itu mengundang keprihatinan dan kutukan dari berbagai petinggi negaraPM India Manmohan Singh mengirimkan surat kepada PM Gilani, mengekspresikan keterkejutan dan kesedihannya"Kami sangat mengutuk tindakan terorisme ini," ujar Singh yang mengatakan bahwa serangan tersebut mengingatkannya pada hancurnya demokrasi dan pluralismeJuru bicara Kementerian Luar Negeri IRan Hassan Ghashghavi juga mengutuk atas jatuhnya nyawa-nyawa tak berdosa(AFP/BBC/Mcclatchy/dia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... McCain Tuding Obama Ikut Sebabkan Krisis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler