jpnn.com - KAIRO--Sebuah bom mengguncang Mesir kemarin (11/12). Ledakan yang memorakporandakan kompleks Katedral Koptik di Kota Kairo itu menewaskan sedikitnya 25 orang.
Umat Kristen Koptik mengikuti misa Minggu di ibu kota Negeri Piramida tersebut saat bom meledak.
BACA JUGA: Turki Berkabung Lagi Akibat Bom Setelah Pertandingan Bola Usai
Bom itu bukanlah serangan pertama terhadap komunitas Kristen Koptik yang menopang 10 persen populasi Mesir tersebut.
Belakangan, masyarakat minoritas itu menjadi sasaran pengeboman dan penembakan.
BACA JUGA: 57 Mahasiswa Indonesia di Lebanon Ikuti Orientasi Wawasan Kebangsaan
Namun, bom pada Minggu pagi tersebut merupakan serangan yang paling brutal dan mematikan. Selain merenggut 25 nyawa, ledakan itu melukai 31 orang.
"Penduduk muslim dan kristiani Mesir bersatu melawan terorisme hitam seperti ini," ujar Perdana Menteri (PM) Sherif Ismail.
BACA JUGA: Abu Sayyaf Hendak Culik Nelayan, Ternyata Tentara Menyamar, Akhirnya...
Pemerintahan Presiden Abdel Fattah El Sisi juga langsung mendeklarasikan tiga hari berkabung nasional di seluruh Mesir.
Kini, setelah seluruh korban dievakuasi dari lokasi ledakan, polisi berfokus pada investigasi.
Investigasi awal mengarah pada keterlibatan militan Islam radikal yang juga simpatisan ISIS. Kabarnya, mereka meracik sendiri bom maut itu dengan 12 kilogram TNT.
Kemarin Menteri Dalam Negeri Magdy Abdel Ghaffar langsung bertolak ke lokasi ledakan.
Setelah meninjau tempat kejadian, dia meminta aparat menangani insiden tersebut dengan sungguh-sungguh.
Sheikh Ahmed el-Tayeb, pemimpin Al-Azhar, juga mengecam dua ledakan itu.
"Ledakan ala teroris seperti ini merupakan aksi kriminal yang mengancam keselamatan seluruh warga Mesir," ucapnya. (AFP/Reuters/BBC/hep/c18/sof/flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vladimir Putin Tolak Hadiah Anjing Lucu dari Pemerintah Jepang
Redaktur : Tim Redaksi