Seperti yang dilansir Radar Sorong (JPNN Group), Selasa (30/10), sesaat sebelum kebakaran terjadi, terdengar bunyi ledakan. Ledakan ini kemudian memunculkan api yang langsung melalap rumah warga. Api yang menyambar rumah di bagian tengah kompleks pemukiman padat penduduk tersebut pun membesar, merembet dan menghanguskan puluhan rumah di sekitarnya.
Bunyi ledakan pertama kali terdengar sekitar pukul 23.30 WIT, Minggu (28/10). Api yang membesar, dengan cepat merambat ke rumah sekitarnya. Akibatnya, rumah warga yang ada di dua lorong pemukiman tersebut tak terselamatkan. Cepatnya api membesar karena tiupan angin kencang dari arah laut yang membuat api mudah sekali merembet ke rumah-rumah sekitar. Water cannon yang diterjunkan aparat Polres Sorong Kota, tak mampu memadamkan kobaran api. Tak sampai satu jam setelah awal kejadian, puluhan rumah warga Klademak Pantai ini pun rata dengan tanah.
Selain karena tiupan angin kencang, api cepat membesar diduga karena banyak bahan bakar minyak di rumah-rumah warga yang tersambar api, apalagi kontruksi rumah umumnya terbuat dari kayu dan papan. Saat kebakaran, sesekali terdengar bunyi ledakan yang diduga dari bahan bakar yang tersambar api.
Aparat kepolisian yang diterjunkan untuk mengamankan lokasi serta membantu menyelamatkan barang-barang seperti kendaraan dan drum minyak dari rumah-rumah warga guna mengantisipasi agar tidak tersambar api. Belum diketahui pasti apakah peristiwa kebakaran ini menelan korban jiwa, namun sebelumnya, warga sudah meninggalkan rumahnya, mengungsi ke rumah-rumah keluarganya di tempat lain. Sebagian juga mengamankan diri ke jalan-jalan tak jauh dari lokasi kebakaran.
Informasi yang diperoleh Radar Sorong, aparat kepolisian sempat menyisir sekitar lokasi kebakaran untuk mengevakuasi jika masih ada warga yang berdiam di rumahnya. Selain menghanguskan puluhan rumah, api juga menghanguskan motor dan barang-barang berharga milik warga.
Peristiwa kebakaran ini yang diduga dipicu ledakan bom Molotov ini tentu saja membuat warga panic, namun warga lainnya memadati lokasi untuk melihat dari dekat kebakaran besar ini. Bom Molotov yang diduga sebagai pemicu itu bukanlah satu-satunya, Sebelumnya, sebuah bom molotov dilemparkan sekelompok orang dan menyemburkan api di sebuah rumah warga.
Beruntung anggota polisi cepat memadamkan api tersebut sehingga tidak menyebar. Namun setelah berhasil dipadamkan, terdengar lagi ledakan bom dan langsung membakar salah satu rumah warga hingga merembet menghanguskan puluhan rumah lainnya.
Warga yang berdomisili di Klademak Pantai terlihat mengungsi dengan membawa barang-barang seadanya. Puluhan warga terlihat memadati perempatan jalan di kompleks Pasar Baru untuk mengamankan diri. Mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, ratusan aparat Polres Sorong Kota yang di back-up personil Brimob Detasemen C Sorong, diterjunkan ke lokasi kejadian. Aparat dengan senjata lengkap dipimpin Wakapolres Sorong Kota, Kompol Rizki Ferdiansyah,SH,S.IK didampingi Kabag Ops, Kompol Rusdy Pramana,S.IK, berjaga-jaga di lokasi kejadian.
Sebelum kejadian kebakaran, di Klademak Pantai ini terjadi keributan, saling baku lempar batu antar kelompok warga. Kelompok warga juga melengkapi diri masing-masing dengan senjata tajam berupa parang, tombak atau kayu. Suasana memanas saat satu kelompok warga beramai-ramai hendak maju menyerang. Bunyi peringatan dari tiang listrik yang dipukul warga menambah suasana tegang. Belum diketahui secara pasti penyebab bentrok antar dua kelompok warga yang mulai terjadi sekitar 22.00 WIT tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh Koran ini, sebelumnya sempat terdengar bunyi bom molotov yang dilemparkan ke arah salah satu kelompok warga. Lemparan bom beberapa kali itu membuat warga yang dilempari, marah dan ramai-ramai keluar mengejar pelaku pelemparan. Bahkan saat ratusan warga berkumpul untuk menyerang balik, bunyi bom Molotov masih juga terdengar.
Bentrok antar kelompok warga itu ditengahi anggota Polres Sorong Kota yang diterjunkan berjaga-jaga, mengamankan dan memisahkan kelompok warga yang bertikai. Ratusan aparat kepolisian berjaga-jaga di tengah kedua kelompok. Guna menenangkan amarah warga, aparat kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan, namun puluhan tembakan peringatan yang diletuskan pihak kepolisian, tak membuat warga mundur. Aparat juga secara persuasive meminta warga untuk mundur dan mempercayakan kepada pihak kepolisian, tak mampu meredakan emosi warga. Akhirnya, satu kelompok warga pun maju dan menembus pagar betis yang dibuat aparat.
Setelah menjebol barikade pagar betis aparat kepolisian, kelompok warga ini langsung melakukan penyerangan dan merusak beberapa rumah warga lawannya. Beberapa rumah rusak berantakan diamuk warga yang tidak terima ulah pelemparan bom molotov. Hingga berita ini dilansir, ratusan polisi masih disiagakan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi keributan antar kelompok warga serta mengatasi kebakaran puluhan rumah yang hingga kini (Semalam,red) masih berkobar. Belum diketahui secara pasti masalah apa yang menjadi pemicu kejadian bentrok antar warga itu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat kepolisian menghimbau warga agar tetap tenang dan dapat mengendalikan diri. (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Diminta Prioritaskan Benahi Sektor SDM
Redaktur : Tim Redaksi